Tidak Sebut Wakil Indonesia, Mathias Boe 'Diserang' Netizen

Sabtu, 9 Mei 2020 16:51 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© BADMINTONPHOTO
Legenda ganda putra Denmark, Mathias Boe digeruduk warganet karena tidak memasukkan wakil Indonesia dalam daftar pebulutangkis yang memiliki smes keras versinya Copyright: © BADMINTONPHOTO
Legenda ganda putra Denmark, Mathias Boe digeruduk warganet karena tidak memasukkan wakil Indonesia dalam daftar pebulutangkis yang memiliki smes keras versinya

INDOSPORT.COM - Legenda ganda putra Denmark, Mathias Boe digeruduk warganet karena tidak memasukkan wakil Indonesia dalam daftar pebulutangkis yang memiliki smes keras versinya.

Belum lama ini, Mathias Boe yang memutuskan untuk gantung raket pada Jumat (24/04/20) lalu membuat sebuah pernyataan tentang siapa saja pebulutangkis yang memiliki smes keras versinya.

Legenda Denmark itu pun memasukkan lima nama pebulutangkis, mulai dari Satwiksairaj Rankireddy, Li Junhui, Goh V Shem, Vladimir Ivanov sampai yang terakhir Ko Sung-hyun.

Dari lima pebulutangkis yang memiliki smes keras tersebut, Mathias Boe diketahui tidak memasukkan satu pun nama wakil Indonesia dan itu membuat warganet langsung melancarkan aksi 'serangan'.

© Instagram
Mathias Boe Copyright: InstagramMathias Boe 'diserang' netizen Indonesia

"Bagaimana dengan Marcus Fernaldi Gideon...???" ujar @j_i_y_a_n_s_h_01.

"Marcus Gideon dan Ahsan?" tanya @jufrisambera.

"Bagaimana dengan Marcus Fernaldi Gideon?" protes @ruzza.sheikh.

"Bagaimana dengan Mohammad Ahsan, Marcus Gideon?" tanya @vizaydoankz93.

"Tidak ada  Ahsan dalam listmu, Boe?" ujar @ricky.aditya.

Sebelumnya, Mathias Boe telah memasukkan nama Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan dalam daftar pemain yang menjadi lawan terberatnya.

Mathias Boe sendiri memutuskan untuk gantung raket karena ia mengaku sudah lelah secara mental dan telah membuat keputusan tersebut sebelum All England 2020 bergulir.

Meskipun sebelumnya Mathias Boe menyebut bahwa dirinya akan pensiun selepas Piala Thomas 2020 atau Olimpiade Tokyo 2020, namun sepertinya kelelahan mental akhirnya membuat legenda Denmark membuat keputusan tersebut.