Jadi Perantara Uang Suap Imam Nahrawi, Taufik Hidayat Mengaku Salah

Senin, 11 Mei 2020 18:01 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Shi Tang/Getty Images
Mantan pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengaku salah karena menjadi perantara uang suap untuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Mantan pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengaku salah karena menjadi perantara uang suap untuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

INDOSPORT.COMMantan pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengaku salah karena menjadi perantara uang suap untuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

Mantan Menpora, Imam Nahrawi didakwa menerima suap sebesar 11,5 miliar rupiah dengan gratifikasi 8,648 miliar rupiah dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Dalam kasus tersebut, mantan wakil ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017, Taufik Hidayat menjadi saksi dan diperiksa oleh pengadilan tentang kasus tersebut.

Peraih mendali emas di Olimpiade Athena pada tahun 2004 ini juga mengaku bahwa uang yang dititipkan kepadanya itu adalah uang suap kepada Menpora, Imam Nahrawi.

“Saya hanya diminta tolong seperti di telepon dan ya karena memang saya kenal dekat ya saya bantu, tapi saya tidak konfirmasi ke Pak Imam Nahrawi kalau uang sudah dititipkan ke Ulum," kata Taufik Hidayat dilansir dari Antara kala itu.

Pada video kali ini bersama Deddy Corbuzier, dirinya mengakui kesalahannya karena apa yang dia lakukan rupanya suatu hal yang buruk, yakni menjadi perantara uang suap kepada Imam Nahrawi.

“Saya akui itu salah. Cuma kan saya tidak berpikir panjang (kala itu),” ucap Taufik Hidayat di podcast Deddy Corbuzier dimulai pada menit ke 3:30.

Jauh sebelum dirinya menjadi Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017, ia merupakan pebulutangkis yang membanggakan nama Indonesia di kancah dunia.

Sebeb dirinya meraih banyak sekali penghargaan bulutangkis tingkat dunia, seperti Olimpiade Athena 2004 dan juara Kejuaraan Dunia 2005. Ditingkat Asia dirinya juga tak kalah membanggakan.

Namun kariernya harus berakhir pada tahun 2013 lalu karena ia memutuskan untuk gantyung raket setelah 17 tahun berkarier di cabang olahraga bulutangkis.