Perjalanan Tontowi Ahmad, dari PB Djarum Hingga Medali Emas Olimpiade

Selasa, 19 Mei 2020 06:05 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Indra Citra Sena
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Tontowi Ahmad telah melewati perjalanan karier bulutangkis yang begitu panjang, mulai dari PB Djarum hingga meraih medali emas Olimpiade. Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Tontowi Ahmad telah melewati perjalanan karier bulutangkis yang begitu panjang, mulai dari PB Djarum hingga meraih medali emas Olimpiade.

INDOSPORT. COM - Tontowi Ahmad telah melewati perjalanan karier bulutangkis yang begitu panjang, mulai dari PB Djarum hingga meraih medali emas Olimpiade.

Kabar mengejutkan tentang pebulutangkis andalan Indonesia di sektor ganda campuran, Tontowi Ahmad, tiba-tiba muncul ke permukaan pada Senin (18/5/20). Dia secara resmi menyatakan mundur dari pentas bulutangkis profesional.

"Inilah saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya, yang membuat hidup saya menjadi lebih berwarna," katanya.

"Kadang susah, kadang senang tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai, di mana saya bisa meraih puncak prestasi yang saya dan orang tua juga keluarga harapkan," tulis Tontowi Ahmad.

Tontowi menyatakan gantung raket ketika menginjak usia 32 tahun. Berdasarkan data situs BWF Badminton, Dia terakhir menduduki peringkat ke-20 ganda campuran bersama pasangannya, Winny Oktavina Kandow.

Kalau berkaca jauh ke belakang, Tontowi memulai karier profesional sekitar 2005. Ia mengawali perjalanannya bersama klub PB Djarum. 

Semasa junior, Tontowi Ahmad terlibat dalam raihan medali perunggu Indonesia di Asia Junior Championships. Setelah itu, dia mulai naik ke jenjang senior, menggeluti nomor ganda campuran bersama Yulianti.

Prestasi pertama Tontowi Ahmad/Yulianti terjadi pada 2007. Total ada tiga gelar yang mampu digondol, yakni Smilling Fish International 2007, Indonesia International 2007, serta Vietnam Open 2007.

Pisah dengan Yulianti, Tontowi Ahmad terus berganti-ganti pasangan. Ada Richi Puspita dan Shendy Puspa yang pernah bekerja sama dengannya.

Sampai akhirnya takdir membuat Tontowi Ahmad bertemu dengan Liliyana Natsir pada 2010. Prestasi manis langsung dicatatkan di ajang Macau Open 2010 dan Indonesia Masters 2010.

Perlahan tapi pasti, Tontowi/Liliyana terus berkembang sebagai pasangan ganda campuran hebat. Prestasi bergengsi silih berganti diraih, seperti All England, Kejuaraan Dunia, dsb.

Puncak kedahsyatan karier Tontowi terjadi ketika dirinya tampil bersama Liliyana di Olimpiade Rio 2016. Kombinasi Tontowi/Liliyana tampil gemilang, melaju jauh, mengalahkan Chang Peng Soon/Goh Liu Ying di final, sekaligus berhak atas raihan medali emas.

Sayang, Tontowi akhirnya harus berpisah jua dengan Liliyana pada 2019. Liliyana menyatakan pensiun lebih dulu, sementara Tontowi harus tetap melanjutkan karier.

Selepas Liliyana pensiun, Tontowi sudah mencoba untuk tampil sebaik mungkin. Namun tetap saja, dia tak bisa meraih kesuksesan yang sama seperti ketika masih berpasangan dengan Liliyana dulu, dan tepat hari ini ikutan menyatakan pensiun.

Begitulah kurang lebih rangkuman singkat tentang perjalanan karier Tontowi Ahmad. Semua bermula dari masuk PB Djarum, hingga bertemu dengan Liliyana, dan meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.