Pakai Pelatih Bulutangkis Indonesia, BAM Dicecar Legenda Malaysia

Rabu, 20 Mei 2020 11:39 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© nst.com.my
Keputusan Asoasiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) mendatangkan empat pelatih Indonesia mendapat respons negatif dari legenda Malaysia, Razif Sidek. Copyright: © nst.com.my
Keputusan Asoasiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) mendatangkan empat pelatih Indonesia mendapat respons negatif dari legenda Malaysia, Razif Sidek.

INDOSPORT.COM - Keputusan Asoasiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) mendatangkan empat pelatih Indonesia mendapat respons negatif dari legenda Malaysia, Razif Sidek.

BAM pada Minggu (17/05/20) lalu diketahui membuat pengumuman restrukturisasi pelatih, di mana empat dari lima departemen dipimpin langsung oleh pelatih asal Indonesia.

Empat pelatih asal Indonesia tersebut adalah Hendrawan di sektor tunggal putra, Flandy Limpele di sektor ganda putra, Indra Wijaya di sektor tunggal putri dan Paulus Firman di sektor ganda campuran.

Satu-satunya pelatih asal Malaysia hanya Chan Chong Ming yang diletakkan di departemen ganda putri Negeri Jiran oleh BAM. Keputusan tersebut pun tidak dinilai Razif Sidek sebagai keputusan yang ideal.

Menurut eks pelatih BAM tersebut, ia tidak melihat pemilihan BAM sebagai pemilihan yang tepat, karena semua pelatih tersebut hanya berganti peran saja.

"Saya tidak melihat ini sebagai barisan yang kuat. Indra, yang hampir tidak menghasilkan pemain tunggal pria yang baik dipromosikan sebagai pelatih kepala wanita? Paulus dipindahkan ke ganda campuran? Dan Hendrawan, dia sudah lama di sini," ujar Razif Sidek dikutip dari media The Star.

Lebih lanjut lagi legenda ganda Malaysia tersebut malah menyebut hal ini sebagai bentuk keputusasaan dari BAM dan benar-benar mempertanyakan apakah pelatih-pelatih yang didominasi oleh rival negara mereka, yakni Indonesia bisa memberikan dampak positif atau sebaliknya.

“Tidak ada yang perlu diteriaki dengan perubahan terbaru ini. BAM hanya bertukar peran, mungkin karena beberapa pelatih masih di bawah kontrak dan itu tampak lebih seperti langkah putus asa,"  lanjutnya.

"Saya benar-benar bertanya-tanya ke mana semua ini mengarah. Bisakah kita mengandalkan pelatih ini untuk memenangkan Piala Thomas? Kita harus menunggu dan melihat," pungkasnya.

BAM sendiri rencananya baru akan menggelar latihan selepas lebaran atau tepatnya pada bulan Juni mendatang dan berharap pemerintah Malaysia melonggarkan peraturan lockdown.