Rexy Mainaky Kenang Kekalahan Piala Thomas dari Malaysia

Senin, 25 Mei 2020 13:26 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Pelatih bulutangkis, Rexy Mainaky. Copyright: © Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Pelatih bulutangkis, Rexy Mainaky.

INDOSPORT.COM - Rexy Mainaky selaku legenda bulutangkis Indonesia pernah alami kejadian dramatis ketika gagal harumkan nama bangsa usai dibungkam Malaysia di Piala Thomas.

Berlatar di Piala Thomas 1992 yang digelar di Kuala Lumpur, wakil Malaysia memiliki keunggulan kuat dibanding tiap wakil negara lain. Rexy merasa tekanan besar dari publik Negeri Jiran mampu buat rekan se-Tanah Air tak berdaya.

Mantan wakil sektor ganda putra Indonesia ini bersaksi pada masa itu Malaysia sedang gencar-gencarnya untuk kuasai cabang olahraga bulutangkis sehingga demi kemenangan Stadium Negara tak pernah kosong dari penonton.

"Kami tahu saat itu Malaysia merupakan tim kuat. Begitu juga China, tapi mereka tak memiliki peluang menang lawan Malaysia saat itu. Pasalnya Negeri Jiran sangat fanatik untuk menang di olahraga bulutangkis sehingga pada kompetisi kandang mereka tak pernah sepi penonton," ucap Rexy dilansir BWF Badminton.

Beberapa nama wakil Malaysia seperti Rashid Sidek, Foo Kok Keong, dan Kwan Yoke Meng menjadi penghancur langkah maju legenda-legenda Indonesia seperti Ardy Wiranata dan Alan Budikusuma di sektor tunggal putra. Rexy pun sempat ceritakan jika bersama Ricky Subagja mereka alami kekalahan telak lawan tuan rumah.

"Kami tahu di Kuala Lumpur, terutama Stadium Negara, tak ada yang bisa kalahkan Rashid dan benar saja Ardy langsung dibabat habis, begitu juga Alan yang juga takluk meskipun pernah menang terus lawan Kok Keong."

"Sementara itu Ricky dan saya alami kekalahan lawan Cheah Soon Kit dan Soo Beng Kiang. Kami saat itu nyaris menang sedikit lagi, tapi apa daya Malaysia sangat kuat saat itu dan ini beri saya luka menyakitkan," tutup Rexy.

Meskipun alami kegagalan pada keikutsertaan perdana Piala Thomas, Rexy mampu balas saat turnamen yang sama berlangsung di Jakarta dua tahun kemudian. Bersama Ricky mereka kalahkan Malaysia dan mampu mengangkat trofi juara layaknya Rudy Hartono dan Liem Swie King. 

Setelah gantung raket pada 2000 silam, Rexy sempat menjabat sebagai pelatih sektor ganda putra Thailand dari 2017 dan akan berakhir tahun ini. Dirinya pun sempat dirumorkan bakal gabung Malaysia demi memoles para ganda putra negara tetangga Indonesia itu agar kian tangguh dalam kompetisi internasional.