Cerita Ardy B. Wiranata soal Dana Pensiun Kemenpora: Saya Ikhlas

Jumat, 5 Juni 2020 06:59 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Dok. Pribadi Ardy B. Wiranata
Potret Alan Budikusuma dan Ardy B. Wiranata pada tahun 1992. Copyright: © Dok. Pribadi Ardy B. Wiranata
Potret Alan Budikusuma dan Ardy B. Wiranata pada tahun 1992.

INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Ardy B. Wiranata lagi-lagi menunjukkan rasa cintanya terhadap olahraga Indonesia. Meski kerap mendapat tudingan 'lupa Tanah Air' karena kepindahannya ke Kanada, rasa cinta Ardy kepada tanah kelahirannya pun selalu nampak terlihat saat berbicara dan membahas olahraga Indonesia.

Hal tersebut kembali terlihat saat INDOSPORT melakukan wawancara eksklusif membahas berbagai hal dengan Ardy melalui via telepon.

Dalam perbincangan tersebut, tiba-tiba Ardy teringat tentang dana pensiun atlet yang berprestasi di ajang Internasional dari Kemenpora pada 2016. 

Jika dilihat dari data yang ada, tentu Ardy sangat berhak mendapat dana pensiun tersebut. Bagaimana tidak? Selama 19 tahun berkarier, Ardy sukses mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalam berbagai ajang besar dunia. Puncaknya pada 1992, Ardy berhasil meraih medali perak di Olimpiade Barcelona. 

Tapi sayangnya, Ardy sudah berpindah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Kanada. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Ardy tidak dapat tercantum menjadi penerima dana pensiun tersebut.

"Saya paham dan mengerti peraturannya, karena saya sudah pindah (kewarganegaraan) akhirnya saya jadi nggak dapat. Walaupun kalau dipikir ulang, pada saat saya masih jadi atlet lalu menang itu prestasinya untuk dan atas nama siapa? Tetap Indonesia kan? Tapi yasudahlah, hahaha," tutur Ardy sembari tertawa.

Mengaku ikhlas dan mengerti dengan keadaan yang ada, Ardy pun mempunyai syarat dan berharap sesuatu atas dana yang tidak ia terima itu.

"Ketika itu saya ada ngobrol dengan beberapa pihak Kemenpora. Saya bicara ke mereka, kalau saya rela dan ikhlas kalau saya tidak dapat. Tidak apa-apa,, tapi kan dananya sudah keluar ya berarti?" ungkap Ardy.

"Nah, saya bilang ke mereka jika saya berharap besar dana tersebut bisa digunakan untuk yang membutuhkan atau keperluan olahraga Indonesia, terutama bulutangkis. Itu saja. Saya juga ingin olahraga Indonesia bisa maju," imbuhnya.

Dana pensiun atlet berprestasi tercetus ketika Kemenpora berada di bawah pimpinan Imam Nahrawi. Imam sempat menjelaskan, dana pensiun tersebut diberikan seumur hidup tapi tidak bisa dialihwariskan.

Masing-masing peraih emas, perak, dan perunggu di olimpiade akan mendapatkan dana pensiun sebesar Rp20 juta, Rp15 juta, dan Rp10 juta yang akan diberikan tiap tiga bulan.

Di ujung pembicaraan, Ardy menutup dengan pertanyaan yang menggelitik.

"Tapi saya tidak tahu apa sekarang mereka masih dapat atau tidak ya? Apapun itu, saya berharap yang terbaik. Para atlet berprestasi Indonesia pantas mendapatkan hal itu," pungkasnya.

1