Mengenang Momen Yayuk Basuki Tantang Martina Navratilova di Wimbledon

Rabu, 10 Juni 2020 16:43 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:
Yayuk Basuki vs Martina Navratilova

Pada ajang Wimbledon tahun 1992 lalu, Yayuk Basuki yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia memulai perjalanan dari putaran pertama dengan menghadapi  Florencia Labat dari Argentina.

Dalam pertandingan perdana tersebut, Yayuk Basuki berhasil menang muda dengan dua set melalui skor telak 6-2 dan 6-2. Kemenangan itu membuat Yayuk melangkah ke babak kedua, dan telah ditunggu oleh petenis Jerman, Sabine Hack.

Lagi-lagi, Yayuk Basuki mampu menang dengan dua set langsung yakni dengan skor 7-6 dan 5-3. Melangkah ke babak ketiga, tunggal putri Indonesia itu kembali berhadapan dengan lawan tangguh dan kali ini giliran Anke Huber yang menjadi musuh.

Sebagai informasi, Anke Huber merupakan salah petenis putri yang cukup dikenal saat itu bahkan ia menempati unggulan kesepuluh pada turnamen Wimbledon 1992 lalu.

Selain itu, Anke Huber juga berhasil dua kali melangkah ke partai perempat final Australian Open (salah satu dari ajang Grand Slam) pada tahun 1991 dan 1992.

Namun kecepatan pukulan Yayuk Basuki di putaran ketiga mampu mengatasi perlawanan Anke, bahkan Yayuk kembali meraih kemenangan dengan dua gim langsung yakni dengan skor 6-2 dan 6-3.

Sayang, penampilan gemilang unggulan Indonesia harus terhenti di putaran keempat saat berhadapan dengan Martina Navratilova, petenis asal Amerika Serikat yang juga unggulan keempat pada turnamen Wimbledon.

Martina Navratilova sendiri bukan petenis sembarangan. Dirinya bahkan telah meraih sembilan gelar Wimbledon sebelum tampil di melawan Yayuk Basuki tahun 1992 lalu.

Meski menghadapi Yayuk Basuki yang saat itu berjarak 14 tahun lebih muda darinya, Martina Navratilova berhasil meraih kemenangan dengan angka 7-5 dan 6-2.

Pengalaman Martina sangat terlihat dan menjadi senjata mematikannya pada pertandingan putaran keempat kemarin, Yayuk yang memiliki keunggulan kecepatan dibuat mati kutu lewat pukulan akuratnya.

Perjuangan Yayuk di Wimbledon 1992 pun terhenti, meski begitu ia tetap menorehkan catatan manis lantaran dirinya menjadi satu dari tiga petenis putri Asia yang sukses melangkah hingga putaran empat pada ajang yang berlangsung di London tersebut.