Jadi Pelatih Bulutangkis di Amerika, Jenna Gozali Dobrak Kendala Bahasa

Kamis, 11 Juni 2020 11:05 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© alchetron.com
Mantan pebulu tangkis Indonesia di sektor ganda, Jenna Gozali. Copyright: © alchetron.com
Mantan pebulu tangkis Indonesia di sektor ganda, Jenna Gozali.

INDOSPORT.COM - Mantan pebulutangkis Indonesia, Jenna Gozali, sukses mendobrak kendala bahasa untuk menjadi pelatih olahraga tepok bulu di Amerika Serikat.

Usai memutuskan keluar dari Pelatnas akhir 2013 silam, mantan atlet binaan PB Djarum ini sempat membaktikan diri melatih juniornya selama dua tahun, namun cedera lutut di kedua kakinya memaksa wanita asal Surabaya tersebut beristirahat.

Belakangan, Jenna mendapat tawaran melatih di negara Amerika Serikat. Dia pun nekat berangkat ke negeri Paman Sam tanpa persiapan dan sempat mengalami kendala bahasa, namun bisa mendobrak masalah tersebut berkat tekad dan bantuan rekan-rekannya.

"Awalnya saya datang ke Amerika ini ya karena modal nekat dan nggak ada persiapan. Jadi kendala bahasa ketika komunikasi dengan anak didik, manager klub dan yang lain,” ujar Jenna Gozali.

“Saya nggak tau pakai bahasa apa. Sempat kepikiran juga, kok saya gaya banget ya, nggak bisa bahasa Inggris tapi malah sok mau melatih di luar Negeri," imbuhnya sebagaimana dilansir laman PB Djarum.

Jenna diketahui sudah melatih di klub Bay Badminton Center, San Francisco sejak 2016. Pastinya ada pengalaman menarik dalam menghadapi anak didiknya, bahkan pernah ditegur orang tua murid karena memberikan hukuman.

"Memang antusias sama bulutangkis di sini beda dengan Indonesia. Bahkan sebagian orang Amerika juga nggak tahu olahraga ini. Kayanya mereka lebih fokus ke pendidikan," jelasnya.

"Pernah waktu itu saya memberikan hukuman ke anak didik. Besoknya saya ditegur sama orang tuanya. Memang sebagian dari mereka datang bukan atas kemauan sendiri," cetus Jenna Gozali.

Menjadi salah satu pelatih di Amerika Serikat tentu membuat Jenna sangat bersyukur lantaran ia tahu bahwa tak mudah mendapat tawaran melatih di luar negeri. Dia sempat menganggur selama tiga bulan ketika pertama kali datang ke sana.

"Saya datang ke sini itu dulu ikut turnamen US Open. Terus menganggur tiga bulan di sini. Saya bersyukur dapat tawaran melatih. Memang setahu saya kalau cewek dapat tawaran melatih di luar negeri itu susahnya ampun deh," kata runner-up Hanoi Vietnam Challenge 2011 tersebut.

Ternyata, Jenna yang mengaku masih memegang paspor Indonesia itu mempunyai cita-cita untuk memiliki klub sendiri di negara asalnya dan ingin mencetak bibit-bibit pebulutangkis andal untuk Tanah Air.

"Keinginan saya ingin punya klub sendiri di Indonesia dan mencetak bibit-bibit unggul. Ada keinginan mau melatih di negara sendiri, tapi takut nggak laku. Harapan saya bisa pulang ke rumah biar dekat dengan orang tua." pungkas Jenna Gozali.