Bulutangkis Malaysia Didominasi 4 Pelatih Indonesia, Ini Reaksi Eks BAM

Selasa, 16 Juni 2020 09:14 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Garfis: Yanto/INDOSPORT
Eks Direktur Kinerja Tinggi Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), James Selvaraj angkat suara perihal dominasi 4 pelatih Indonesia di Timnas Bulutangkis Malaysia. Copyright: © Garfis: Yanto/INDOSPORT
Eks Direktur Kinerja Tinggi Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), James Selvaraj angkat suara perihal dominasi 4 pelatih Indonesia di Timnas Bulutangkis Malaysia.

INDOSPORT.COM - Eks Direktur Kinerja Tinggi Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), James Selvaraj angkat suara perihal dominasi 4 pelatih Indonesia di Timnas Bulutangkis Malaysia.

BAM pada bulan Mei lalu diketahui merilis restrukturisasi pelatih di Timnas Bulutangkis Malaysia yang baru, dan pengumuman mereka itu cukup mengagetkan setelah empat dari lima pelatih yang mereka gunakan jasanya merupakan orang Indonesia.

Di mana empat pelatih Indonesia adalah Hendrawan di kepala pelatih tunggal putra. Indra Wijaya di kepala pelatih tunggal putri. Flandy Limpele di kepala pelatih ganda putra dan Paulus Firman di kepala pelatih ganda campuran.

Melihat domiinasi empat pelatih Indonesia di Timnas Bulutangkis Malaysia saat ini, eks Direktur BAM, James Selvaraj turut angkat suara, di mana menurutnya saat ini semua orang membutuhkan hasil yang konkret dan BAM tidak bisa jalan di tempat.

"Saat ini, ini semua tentang hasil. Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Anda akan dibawa ke tugas apa pun untuk membuat perubahan dan dikritik, tidak membuat perubahan, juga pasti akan tetap dikritik," katanya.

"Apa yang bisa saya katakan adalah akan sulit menilai struktur pelatihan baru di tengah pandemi Covid-19," ujar James Selvaraj dikutip dari media News Straits Times.

Eks Direktur BAM mengatakan kalau penilaian baru bisa dilakukan ketika turnamen bulutangkis sudah kembali berjalan dan hal tersebut akan terjadi di bulan September, di mana Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah merilis jadwal baru dan kompetisi akan dimulai pada gelaran Chinese Taipei Open pada September mendatang.

"Masih ada satu tahun lagi sebelum Olimpiade. Semua pelatih harus memastikan mereka mendapatkan pemain yang tepat sasaran," lanjutnya.

"Saya percaya departemen tunggal putra cukup banyak ditutupi dengan Hendrawan dan Tey Seu Bock, tetapi saya tidak begitu yakin tentang sisanya. Mudah-mudahan, struktur pelatihan baru akan mendapatkan BAM hasil yang diinginkan," pungkasnya.

BAM sendiri telah memulai kembali pelatnas pada 1 Juni lalu untuk program Road to Tokyo di mana pemain yang dipilih adalah mereka-mereka yang memang ditargetkan untuk meraih hasil maksimal di Olimpiade Tokyo 2020 yang akan diselenggarakan pada 2021 mendatang.