'Dijajah' Indonesia, Legenda Malaysia Pertanyakan Kualitas Pelatih Lokal

Rabu, 20 Mei 2020 18:28 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Stanley Chou/ALLSPORT via Getty Images
Selepas Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) 'dijajah' oleh pelatih bulutangkis Indonesia, legenda Malaysia , Ong Ewe Hock mempertanyakan kualitas pelatih lokal. Copyright: © Stanley Chou/ALLSPORT via Getty Images
Selepas Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) 'dijajah' oleh pelatih bulutangkis Indonesia, legenda Malaysia , Ong Ewe Hock mempertanyakan kualitas pelatih lokal.

INDOSPORT.COM - Selepas Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) 'dijajah' oleh pelatih bulutangkis Indonesia, legenda Malaysia , Ong Ewe Hock mempertanyakan kualitas pelatih lokal.

BAM pada Minggu (17/05/20) lalu diketahui membuat pengumuman restrukturisasi pelatih, dimana empat dari lima departemen dipimpin langsung oleh pelatih asal Indonesia.

Empat pelatih asal Indonesia tersebut adalah Hendrawan di sektor tunggal putra, Flandy Limpele di sektor ganda putra, Indra Wijaya di sektor tunggal putri dan Paulus Firman di sektor ganda campuran.

Ong Ewe Hock tampak tidak begitu gembira dengan keputusan BAM, karena menurutnya masih terdapat banyak opsi yang bisa dipilih dengan tenang.

Menurut eks pemain Malaysia tersebut, seharusnya pelatih lokal diberikan kesempatan untuk berkarya dan bukannya memasukkan empat pelatih Indonesia ke Timnas Bulutangkis Negeri Jiran.

"Benarkah pelatih lokal kita lebih rendah dibandingkan dengan rekan mereka dari negara lain? Saya kira tidak. Jika ya, kami tidak akan memiliki mantan pelatih kami yang bertugas di luar negeri," ujar Ewe Hock dikutip dari media The Star.

Malaysia sendiri memiliki tiga pelatih lokal yakni Tan Kim Her, Jeremy Gan, dan Lee Wan Wah yang saat ini melatih Timnas Bulutangkis Jepang.

Lalu ada Wong Tat Meng bersama tim Korea Selatan, di mana ia ditugasi menangani mantan pemain nomor satu dunia Son Wan-ho, sementara Lim Pek Siah adalah pelatih nasional di Singapura.