Kisah Kakak Beradik Wijaya yang Sukses di Jagat Bulutangkis Indonesia

Sabtu, 20 Juni 2020 16:15 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© Chung Sung-Jun/Getty Images
Candra Wijaya, legenda bulutangkis Indonesia. Copyright: © Chung Sung-Jun/Getty Images
Candra Wijaya, legenda bulutangkis Indonesia.

INDOSPORT.COM - Keluarga Wijaya memiliki kisah sukses dalam dunia bulutangkis nasional berkat torehan prestasi yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Indonesia diketahui memang banyak memiliki keluarga andal dalam olahraga bulutangkis. Sebut saja keluarga Mainaky yang banyak melahirkan pemain dunia seperti Rexy, Mainaky, Mainaky, Richard, dll.

Lalu ada pula Markis Kido dan keluarga, serta Bona Septano dan Pia Zebadiah Bernadet. Keluarga Wijaya menambah panjang kisah sukses keluarga bulutangkis di Indonesia.

Dimulai dari Indra Wijaya yang menjuarai Invitasi Bulutangkis Dunia Junior 1991 dan menjadi anggota tim Indonesia di Piala Thomas 1998, sebagaimana dilansir laman resmi PB Djarum.

Yang paling terkenal tentunya, Candra Wijaya. Ia adalah atlet ganda putra Indonesia yang mampu mempersembahkan medali emas pada Olimpiade 2000 di Sydney, Australia, bersama Tony Gunawan.

Dua kali gelar All England ia rebut dan berbagai turnamen Internasional lainnya juga bisa ia bawa pulang ke tanah air. Uniknya, ia tetap bisa mempersembahkan gelar juara meski dipasangkan dengan siapa pun, seperti Sigit Budiarto, Ade Sutrisna, Nova Widianto, dan Joko Riyadi.

Berikutnya, Rendra Wijaya yang mengikuti jejak Candra bermain di nomor ganda. Ia sempat mendapat julukan dengan sebutan “Raja Sirnas” karena prestasinya di ajang Sirkuit Nasional. Ia begitu digdaya bersama Rian Sukmawan di kancah bulutangkis nasional.

Penampilannya begitu eksentrik. Tak jarang ia tampil dengan sepatu belang alias kiri dan kanan berbeda tipe dan warna. Tetapi justru di situlah cirinya. Penampilannya unik juga kerap ditiru oleh pemain-pemain lain pada masanya.

Pada 2008, ia pernah menyabet gelar juara Spanish Open, Finnish International, Austrian International, Dutch Open, dan lainnya.

Adik perempuan mereka yang paling bungsu, Sandrawati Wijaya, juga sempat meramaikan khasanah bulutangkis putri nasional. Selepas gantung raket, kakak-beradik ini masih menggeluti bidang bulutangkis.

Jika Candra mengelola gedung olahraga megah miliknya sendiri yang terletak di daerah Tangerang, Banten. Indra Wijaya menjadi pelatih internasional di beberapa negara, sedangkan Rendra mengabdi sebagai pelatih di PB Djarum Kudus.