Gelaran Malaysia Open Masih Kekurangan Dana, BAM Tunggu Respons

Senin, 22 Juni 2020 09:33 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© BWF Badminton
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) menunggu respons dari BWF perihal permohonan bantuan dana yang diminta untuk gelaran Malaysia Open 2020. Copyright: © BWF Badminton
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) menunggu respons dari BWF perihal permohonan bantuan dana yang diminta untuk gelaran Malaysia Open 2020.

INDOSPORT.COM - Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) menunggu respons dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) perihal permohonan bantuan dana yang diminta untuk gelaran Malaysia Open 2020.

Berdasarkan kalender baru yang dirilis oleh BWF beberapa waktu lalu, Malaysia Open 2020 akan digelar pada 24-29 November mendatang di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dilansir dari situs olahraga News Straits Times, BAM ternyata masih kekurangan dana untuk menggelar Malaysia Open 2020 yang sesuai dengan SOP kesehatan yang berlaku.

Setidaknya dana yang masih dibutuhkan oleh BAM kurang lebih sebesar 750 ribu dollar AS atau setara Rp10,6 miliar dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat karena terbentur aturan dari SOP.

Sementara BWF diketahui telah mengalami kerugian sebesar 1,8 juta dolar AS atau setara Rp25,5 miliar di tahun 2019 lalu dan sepertinya akan sangat kesulitan untuk membantu BAM perihal kekurangan biaya mereka soal Malaysia Open.

Tetapi Sekjend BAM berharap kalau BWF bisa memberikan respons baik terhadap permintaan mereka dan sangat menantikan jawaban tersebut segera.

"BWF telah mengumpulkan umpan balik. Kami sangat menantikan untuk mendengar dari mereka," ujar Kenny Goh dikutip dari media News Straits Times.

Masalah soal kekurangan dana penyelenggaraan Malaysia Open 2020 diharapkan akan dibahas oleh BWF pada pertemuan umum tahunan (RUPS) via online yang akan digelar pada 18 Juli mendatang.

Selain masalah kekurangan dana, gelaran Malaysia Open 2020 juga masih terbentur dengan peraturan Malaysia yang belum memperbolehkan orang-orang dari semua negara masuk ke Negeri Jiran.

Sejauh ini, Malaysia baru memperbolehkan beberapa negara saja, dan jika hal tersebut berlanjut sampai November maka penyelenggaraan Malaysia open 2020 akan sangat tidak mungkin untuk digelar.