INDOSPORT.COM - Berikut ini kisah keberuntungan eks tunggal putra China Xia Xuanze setelah bikin legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat terpukul.
Seperti diketahui kalau saat ini Taufik Hidayat tengah menjadi bahan perbincangan publik karena namanya kerap disebut dalam sidang kasus suap KONI.
Ialah eks Menpora Imam Nahrawi yang baru-baru ini meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menetapkan bekas Waketum Satlak PRIMA itu menjadi tersangka.
Pria asal Bangkalan, Jawa Timur itu menganggap, meski sebagai perantara, tetapi Taufik Hidayat juga bisa dijadikan sebagai tersangka karena ikut terlibat meski tak tahu.
Imam Nahrawi juga sempat 'bernyanyi' karena menganggap eks peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena itu pernah peroleh uang hingga Rp7,8 miliar untuk urus kasus di Kejagung.
Akan tetapi pria berusia 46 tahun itu tak menjelaskan secara rinci akan pernyataan yang diutarakan dalam sebuah persidangan akhir pekan lalu.
Kendati begitu, Taufik Hidayat dikenal sebagai mantan atlet yang sangat berprestasi di nomor tunggal putra sejak 1996 hingga 2013 silam.
Selama 17 tahun berkarier berbagai gelar juara untuk mengharumkan nama Indonesia di level internasional sudah diraih pria kelahiran Bandung itu.
Terlebih ada satu ajang yang tak bisa direngkuh oleh Taufik Hidayat semasa aktif dulu, yakni All England. Dirinya kurang beruntung di ajang ini.
Bahkan ada sebuah kisah yang kurang mengenakan kala mentas di All England 2000, dimana Taufik Hidayat gagal mendulang kemenangan di partai final.
Saat itu pria kelahiran 10 Agustus 1981 silam ini tampil memukau di beberapa babak hingga ke final dan bersua dengan tunggal putra China Xia Xuanze.
Akan tetapi, final kali ini berujung antiklimakas lantaran Taufik Hidayat takluk dari Xia Xuanze dua set langsung dengan skor 6-15 dan 13-15.
Atas kekalahan ini, Taufik Hidayat bak orang yang terpukul karena apa yang sudah bisa digenggam hilang begitu saja akibat kekalahan.
Hasilnya, menantu Agum Gumelar itu absen cukup lama di kompetisi All England. Sebab dirinya baru tampil kembali pada 2004 silam alias empat tahun absen.