Peraih 2 Medali Perak Olimpiade yang Hijrah dari Indonesia Buat BWF Terpana

Rabu, 12 Agustus 2020 19:41 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Stuart Franklin/Getty Images
Peraih dua medali perak Olimpiade yang memutuskan hijrah dari Indonesia, yakni Mia Audina sukses buat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terpana. Copyright: © Stuart Franklin/Getty Images
Peraih dua medali perak Olimpiade yang memutuskan hijrah dari Indonesia, yakni Mia Audina sukses buat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terpana.

INDOSPORT.COM - Peraih dua medali perak Olimpiade yang memutuskan hijrah dari Indonesia, yakni Mia Audina sukses buat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terpana.

Melalui situs resminya, BWF kembali mengulas tentang sosok peraih medali perak Olimpiade dua kali yang memutuskan hijrah dari Indonesia, yakni  Mia Audina alias 'Si Anak Ajaib' yang sukses tampil menggebrak selama masih aktif sebagai pemain dalam rubrik 'GENIUS IN ACTION'.

BWF sangat terpana dengan skill yang dimiliki oleh eks pebulutangkis Indonesia yang membela Belanda. Terlebih lagi, mereka menyebut kalau Mia Audina merupakan sosok yang memiliki pukulan brilian dan inovatif serta berhasil memukau dunia bahkan ketika usianya masih remaja.

BWF pun mem-flashback kembali momen ketika Mia Audina berhasil mendukung Susy Susanti yang di era kemunculannya masih berkuasa untuk mempersembahkan dua Piala Uber beruntun untuk Indonesia pada tahun 1994 dan 1996.

Pada keberhasilan Indonesia merengkuh kembali Piala Uber 1994, Mia Audina tampil sebagai pahlawan di partai penentuan dengan mengalahkan wakil China yang sangat tangguh pada saat itu yakni Zhang Ning.

Kekalahan Zhang Nin atas Mia Audina akhirnya menghentikan raihan gelar Piala Uber lima kali beruntun China dan sekaligus menjadi kado yang sempurna bagi para pecinta bulutangkis Indonesia karena kemenangan tersebut diraih di Jakarta.

Pada edisi Piala Uber 1996 selanjutnya, Mia Audina sekali lagi memiliki peran penting dalam mendukung Susy Susanti untuk mempersembahkan kemenangan bagi tim Indonesia yang lagi-lagi ia peroleh selepas mengalahkan Zhang nin, tetapi di pertemuan saat itu peraih medali perak Olimpiade dua kali menang dengan skor yang lebih nyaman.

Menurut BWF, Mia Audina merupakan pemain yang memiliki gaya bermain khas dengan pukulan tipuannya dan backhand-nya yang luar biasa. Itulah yang membuat sosok Mia Audina sukses menjadi bintang tunggal putri dalam waktu yang tidak sebentar.

Mia Audina sendiri berhasil meraih dua medali perak Olimpiade pada tahun 1996 dan 2004 di bawah dua bendera negara berbeda. Pada edisi Olimpiade Atlanta 1996, Mia Audina meraih medali perak untuk Indonesia. Sementara di edisi Olimpiade Athena 2004, ia meraih medali perak untuk Belanda.