Genjot Mental Juara Atletnya, PB Djarum Terapkan Sports Science

Selasa, 8 September 2020 13:16 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© PB Djarum
(ka-ki) Christian Hadinata, Fung Permadi, Yoppy Rosimin, Radithya Bayu Wardhana dan Bernadine Anindya Wardana Copyright: © PB Djarum
(ka-ki) Christian Hadinata, Fung Permadi, Yoppy Rosimin, Radithya Bayu Wardhana dan Bernadine Anindya Wardana

INDOSPORT.COM – PB Djarum mengandalkan metode sport science di dalam melakukan pembinaan atlet di klub. Metode ini diamini oleh klub yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah itu untuk mencetak atlet dengan mental juara.

Tak bisa dipungkiri, peranan PB Djarum di dalam menelurkan atlet-atlet bulutangkis berbakat sangatlah besar. Klub yang berdiri di bawah naungan Bakti Olahraga Djarum Foundarion tersebut kerap menyumbangkan atlet berprestasi ke pelatnas PBSI.

Di antara para atlet tersebut, sudah ada beberapa yang menjadi juara di ajang internasional. Misalnya, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga Praveen Jordan.

Keberhasilan PB Djarum di dalam mencetak atlet berprestasi ini rupanya tak lepas dari pembinaan secara komprehensif, termasuk penerapan sports science.

Dijelaskan oleh Fung Permadi, selaku manajer tim PB Djarum, ada tiga aspek yang diperhatikan klubnya di dalam penerapan sports science yakni fisioterapi, pelatihan fisik dan kecukupan nutrisi.

“Untuk penerapan sports science itu kami fokuskan di tiga hal. Pertama itu tim fisio untuk pencegahan dan penanganan cedera atlet, kedua kami terapkan latihan untuk menunjang fisik atlet, ketiga kami pastikan kecukupan gizi atlet. Itu sport science yang kami terapkan," kata Fung Permadi dalam program bincang media PB Djarum, Senin (07/09/20), melalui aplikasi Zoom.

Meski begitu, Fung sendiri mengakui bahwa sports science di zaman sekarang sudah mengalami perkembangan, karena kehadiran alat-alat bantu pelatihan yang lebih cangguh. Meski begitu, keberhasilan sports science yang ada di PB Djarum ini harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing atlet.

“Memang sports science ini terus berkembang. Banyak juga bermunculan alat-alat untuk pelatihan fisik atau metode peningkatan kemampuan fisik yang bisa diakses melalui media sosial atau situs berbagi video. Tapi bagi kami, sports science harus sesuai dengan kebutuhan setiap atlet PB Djarum,” jelas Fung.

Sekedar informasi, bincang media secara virtual yang digelar Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum dan dihadiri puluhan wartawan olahraga nasional itu diadakan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2020.