Legenda Malaysia Sebut Pemain Negeri Jiran Krisis Identitas

Kamis, 10 September 2020 10:56 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Jason Oxenham/Getty Images
Menjelang pagelaran Piala Thomas 2020, legenda ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat menyebut pemain bulutangkis Negeri Jiran mengalami krisis identitas. Copyright: © Jason Oxenham/Getty Images
Menjelang pagelaran Piala Thomas 2020, legenda ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat menyebut pemain bulutangkis Negeri Jiran mengalami krisis identitas.

INDOSPORT.COM - Menjelang pagelaran Piala Thomas 2020, legenda ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat menyebut pemain bulutangkis Negeri Jiran mengalami krisis identitas.

Koo Kien Keat merupakan salah satu pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Malaysia di eranya. Ia berhasil meraih banyak gelar bersama dengan rekannya Tan Boong Heong dan menjadi ganda putra nomor 1 dunia.

Namun setelah eranya berakhir, tim ganda putra Malaysia seolah hilang arah. Muncuk sebentar pasangan Goh V Shem/Tan Wee Kiong, tetapi kemunculan mereka tidak berhasil bertahan lama di puncak. Selepas meraih medali perak di Olimpiade Rio 2016, penampilan keduanya perlahan menurun.

Menjelang bergulirnya Piala Thomas 2020, Koo Kien Keat berharap para pemain ganda putra Malaysia bisa segera mengatasi krisis identitas dan memantapkan diri untuk menjadi bintang bulutangkis dengan reputasi baik.

Legenda ganda putra Malaysia berharap bahwa pemain Negeri Jiran tidak terus-terusan tertekan dan mampu menjadi dirinya sendiri tanpa harus mengadopsi permainan dari negara lain seperti Indonesia jelang Piala Thomas 2020.

“Saya adalah seorang pemain dan saya memahami tantangan. Apa pun itu, jadilah yang Anda inginkan, tetapi temukan ceruk dan gaya Anda sendiri. Jangan mengikuti tekanan dari luar. Saya berharap mereka akan termotivasi untuk mengungguli orang lain," ujar Koo Kien Keat dikutip dari media The Star.

Koo Kien Keat diketahui baru berusia 19 tahun pada saat ia berhasil tampil dengan percaya diri dan luar biasa dalam debut perdananya di Piala Thomas 2004 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia.

Berpasangan dengan Chew Choon Eng, Koo Kien Keat sukses membuat pasangan Indonesia, Eng Hian/Flandy Limpele kerepotan meskipun akhirnya tim bulutangkis Malaysia kalah dengan skor 1-3 di babak perempatfinal Piala Thomas tahun 2004.

Namun siapa sangka jika penampilan fantastis Koo Kien Keat di Piala Thomas 2004 menjadi awal kebangkitannya menjadi seorang pebulutangkis yang ambisius dan akhirnya berhasil memenangkan medali emas Asian Games 2006 dan All England 2007?

Kini, meskipun sudah memutuskan untuk gantung raket, nama Koo Kien Keat tetap dikenang sebagai salah satu pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Malaysia ketika di eranya dulu.