In-depth

Pindah Negara, 3 Pebulutangkis Indonesia Ini Tetap Moncer

Sabtu, 10 Oktober 2020 13:13 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Alfia Nurul Fadilla/INDOSPORT
Fung Permadi pernah merasakan membela timnas bulutangkis Taiwan. Copyright: © Alfia Nurul Fadilla/INDOSPORT
Fung Permadi pernah merasakan membela timnas bulutangkis Taiwan.
Fung Permadi

Fung Permadi adalah pebulutangkis tunggal putra yang bersinar di eranya. Saat itu memang Indonesia punya stok pemain putra yang mendominasi bulutangkis dunia, seperti Ardy Wiranata, Alan Budikusuma, hingga Hariyanto Arbi.

Pemain kelahiran Purwokerto ini mengoleksi sederet gelar BWF Grand Prix, dari German Open, Canada Open, Swiss Open, hingga menjadi runner up Indonesia Open ketika kalah dari Alan Budikusuma pada 1993 silam. Fung juga sempat membawa pulang medali perunggu Kejuaraan Asia pada 1992 silam.

Pada 1995, Fung Permadi memutuskan untuk pindah ke Taiwan karena mengaku jarang mendapatkan kesempatan tampil di turnamen internasional akibat tersisih dari rekan-rekannya yang lain di pelatnas.

“Saya memang lebih banyak mewakili Taiwan. Awalnya hanya sebagai sparring. Lalu main di Korea Open, eh malah masuk final. Lalu saya diminta main terus (untuk Taiwan),” tuturnya, sebagaimana dikutip Antara.

Bermain ketika mengusung bendera Taiwan, Fung Permadi malah jauh lebih fantastis. Ia juara China Open 1996, Korea Open 1999, World Grand Prix Finals 1999, bahkan kembali merebut perunggu di Kejuaraan Asia 1999.

Fung juga sempat diminta melatih tunggal putra di timnas Taiwan pada 2006 lalu sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air untuk mengembangkan bakat-bakat muda di klub PB Djarum.

Tony Gunawan

Tony Gunawan adalah pebulutangkis legenda spesialis di sektor ganda. Bersama Candra Wijaya, Tony mencatat tinta emas untuk bulutangkis Indonesia ketika menjuarai Olimpiade Sydney 2000.

Namun satu tahun kemudian, ia pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi di bidang computer engineering. Kecintaannya pada bulutangkis akhirnya menyeret Tony lagi untuk kembali ke lapangan.

Kemampuan tepok bulu pemain yang pernah dilatih Christian Hadinata ini akhirnya menyumbang medali emas pertama untuk Amerika Serikat di Kejuaraan Dunia Bulutangkis pada 2005 lalu.

Saat itu ia berpasangan dengan Howard Bach dan mengandaskan mantan pasangannya dulu, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, 15-11, 10-15, dan 15-11.

Selain itu Tony Gunawan/Howard Bach juga menjadi juara di sejumlah turnamen seperti US Open 2005 dan 2009.