INDOSPORT.COM - Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Goh Liu Ying membeberkan apa yang menjadi penyesalan terbesarnya di tahun 2020 ini.
Tahun 2020 bisa dikatakan menjadi tahun yang penuh cobaan untuk para pebulutangkis karena vakumnya turnamen bulutangkis internasional akibat pandemi Corona sejak pertengahan Maret lalu.
Walaupun turnamen bulutangkis internasional sudah kembali lagi sejak bergulirnya di Denmark Open 2020, namun kompetisi itu belum diikuti seluruh pebulutangkis dan hanya didominasi oleh wakil Eropa.
Berdasarkan kenyataan itulah, peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 asal Malaysia Goh Liu Ying mengaku ia dan rekannya Chan Peng Soon juga terkena dampak pandemi Corona.
"Semua orang menghadapi pandemi tahun ini. Bahkan Olimpiade Tokyo yang paling penting pun telah ditunda selama satu tahun," katanya.
"Banyak rencana awal telah diubah untuk sementara, belum lagi pergi ke luar negeri untuk berpartisipasi dalam kompetisi. Bahkan pelatihan harian dan masalah sponsor telah terpengaruh, dan banyak hal harus didiskusikan lagi," ujar Goh Liu Ying dikutip dari media Aiyuke.
Sebagai pebulutangkis independen Malaysia, Goh Liu Ying mengakui bahwa dirinya merasa bersyukur karena Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) mau membantu dirinya dan rekannya Chan Peng Soon dengan mengundang untuk latihan bersama.
Selain itu, wakil Malaysia mengatakan bahwa setelah mengikuti tiga turnamen penting mulai dari Malaysia Masters, Indonesia Masters hingga All England, Goh Liu Ying dan Chan Peng Soon seperti menyia-nyiakan kesempatan.
"Kami baru mengikuti Malaysia Masters, Indonesia Masters, dan All England pada awal tahun ini. Performa kami tidak terlalu bagus, jadi di bawah masalah wabah, saya merasa tidak melakukan yang terbaik di tahun 2020," lanjutnya.
Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 asal Malaysia Goh Liu Ying dan rekannya Chan Peng Soon akan turun dalam turnamen Thailand Open yang akan bergulir di Bangkok, Thailand pada Januari 2021.