Pitha Mentari, Selalu 'Ketabrak' Senior di Dua Turnamen Thailand Open

Kamis, 7 Januari 2021 09:53 WIB
Editor: Pipit Puspita Rini
© Humas PBSI
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berhasil menahan laju pasangan asal Jepang Copyright: © Humas PBSI
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berhasil menahan laju pasangan asal Jepang

INDOSPORT.COM -  Thailand Open jadi pembuka persaingan bulutangkis musim ini. Dengan menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat karena adanya pandemi Covid-19, para peserta sudah berada di Thailand, sepekan sebelum turnamen dimulai.

Indonesia mengirimkan empat wakil ganda campuran, yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso.

Peringkat yang belum terlalu bagus membuat drawing Rinov/Pitha jadi sedikit rumit. Pada Thailand Open pertama yang digelar 12-17 Januari 2021, mereka bertemu pasangan tuan rumah, Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran, di babak pertama.

Jika berhasil memenangi laga ini, unjian berat sudah menanti pasangan yang kini berada di peringkat ke-18 dunia tersebut. Mereka akan bertemu unggulan kedua sekaligus senior di pelatnas, Praveen/Melati.

"Kalau bicara peluang, siapa pun bisa menang. Apalagi kan sudah 10 bulanan gak tanding di turnamen internasional, jadi semua seperti mulai dari nol lagi," kata Pitha kepada INDOSPORT.

Pada Thailand Open kedua yang digelar 19-24 Januari 2021, ujian berat kembali menanti Rinov/Pitha. Pada babak pertama, mereka sudah harus menghadapi senior lainnya di pelatnas, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

"Balik lagi ke masing-masing pemain sih. Saya tahu posisi saya di mana, jadi mainnya nothing to lose aja, kasih yang terbaik, terus benar-benar jaga fokus ke pertandingan," ujar Pitha lagi.

Target Tahun Ini

Pandemi yang terjadi memang membuat atlet harus berbenah. Hampir sepanjang tahun kemarin, hanya beberapa turnamen yang berhasil digelar. Para pemain harus mengatur ulang strategi dan target mereka.

"Tahun ini, saya pribadi pengin banget bisa juara paling enggak satu turnamen Super 300. Kalau di turnamen Super 1000, penginnya paling tidak bisa main tiga kalilah," kata Pitha.

"Apalagi pas 2019 saya gak ada juara sama sekali. Padahal di 2017 dan 2018 saya masih bisa juara, atau paling enggak jadi runner-up atau semifinal," ujar dia menambahkan.

Menghadapi Thailand Open yang digelar di masa pandemi dengan sistem karantina ketat, Pitha tetap optimistis. Ketika tidak sedang menjalani latihan di lapangan, Pitha dan pemain lain tetap ada program latihan di kamar masing-masing.

"Kami tetap menerima program latihan dari pelatih untuk dilakukan di kamar. Latihannya lebih bodyweight ya, seperti plank, core, dan sit-up," ujar Pitha.

Selama 14 hari karantina pertama, setiap pemain yang ikut Thailand Open tinggal sendiri-sendiri dalam satu kamar.