Ada Ratu Bulutangkis Afrika, 5 Pemain yang Sedang Jalani Hukuman BWF

Minggu, 10 Januari 2021 09:42 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:
Tan Chun Seang

Sama seperti Zulfadli Zulkiffli, pebulutangkis Malaysia satu ini juga didakwa atas aksinya melanggar kode etik BWF berkaitan dengan taruhan. Namun sanksinya sedikit lebih ringan ketimbang rekan senegaranya itu.

Tan Chun Seang dilarang terlibat dalam berbagai kegiatan bulutangkis yang berada di bawah naungan BWF selama 15 tahun dan baru akan bebas pada 13 Januari 2033. Pebulutangkis berusia 34 tahun ini juga harus membayar denda sebesar Rp209 juta.

Kate Jessica Foo Kune

Pemain asal Mauritius ini menjadi pebulutangkis putri nomor wahid di kawasan Afrika dalam lima tahun terakhir. Namun sayang, kariernya tersandung masalah doping. Pengadilan Arbitrase Olahraga menolak klaimnya bahwa ia menjadi korban ketika botol air minumnya telah dimasukkan steroid di kejuaraan Afrika di Nigeria 2019 lalu.

Kate Foo Kune pun dilarang main hingga 4 September 20222 dan dipastikan akan melewatkan Olimpiade Tokyo tahun ini. Padahal di edisi Rio 2016, ia dipercaya sebagai pembawa bendera untuk tim Mauritius di upacara pembukaan.

Nikita Khakimov

Pebulutangkis Rusia ini harus menganggur selama lima tahun usai melakukan match fixing dan berkaitan dengan taruhan. BWF membuka sebuah investigasi ketika seorang whistleblower mengaku didekati Nikita Khakimov untuk memanipulasi hasil pertandingan di Kejuaraan Beregu Eropa 2018.

Khakimov akhirnya mendapat larangan beraktivitas di dunia bulutangkis hingga 12 Oktober 2025. BWF pun tidak menjatuhkan sanksi berupa denda karena di usianya yang menginjak 32 tahun ini, hukuman lima tahun sudah cukup membuatnya pensiun dini.