Dijagokan Raih Gelar Thailand Open 2021, BWF Soroti 'Penyakit' Praveen/Melati

Senin, 11 Januari 2021 18:19 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Martini/INDOSPORT
Dijagokan raih gelar di Thailand Open 2021, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) soroti 'penyakit' lama dari pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Copyright: © Martini/INDOSPORT
Dijagokan raih gelar di Thailand Open 2021, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) soroti 'penyakit' lama dari pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

INDOSPORT.COM - Dijagokan raih gelar di Thailand Open 2021, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) soroti 'penyakit' lama dari pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Siapapun rasanya setuju bahwa kemampuan yang dimiliki oleh pasangan Praveen/Melati tidak perlu diragukan lagi. Apalagi pada tahun 2020 lalu, ganda campuran no. 1 Indonesia saat ini sudah berhasil membuktikan diri dengan meraih gelar di kompetisi All England.

Tetapi memang patut diakui jika 'penyakit' lama pasangan Praveen/Melati kadang kala selalu kambuh di saat yang kurang tepat. Seperti contoh ketika seharusnya bisa menang dari pasangan yang peringkatnya jauh di bawah mereka, malah yang terjadi justru sebaliknya.

Itulah yang menjadi sorotan BWF. Menurut mereka juara bertahan All England 2020 itu sering kali tampil dengan performa yang tidak menentu, namun jika keduanya sudah berada di level terbaiknya siapapun bisa dikalahkan oleh Praveen/Melati.

BWF pun menyontohkannya pada Oktober 2019 lalu, dimana Praveen/Melati berhasil meraih dua gelar beruntun di Denmark Open dan French Open, dimana gelar itu diraih dengan mengalahkan dua pasangan no. 1 dan 2 China di partai final.

Bahkan BWF juga menambahkan soal penampilan keduanya di All England 2020 lalu, dimana ganda campuran Indonesia lagi-lagi membombardir lawan-lawannya, dengan kekuatan dan penempatan smash dari Praveen Jordan yang memang sangat berbahaya.

Itulah mengapa pada gelaran Thailand Open 2021 kali ini, BWF menjadikan pasangan Praveen/Melati sebagai kandidat pertama yang bisa naik ke podium tertinggi walaupun wakil Indonesia berstatus sebagai unggulan 2.