In-depth

Kiprah Indonesia di Sejarah Olimpiade: Bulutangkis Ladang Emas Indonesia

Senin, 15 Februari 2021 15:30 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Pipit Puspita Rini
© AFP-IOP/AFP/Getty Images
Susy Susanti pada laga Olimpiade semifinal melawan Korea Selatan Bang Soo-Hyun pada (30 Juli 1992). Copyright: © AFP-IOP/AFP/Getty Images
Susy Susanti pada laga Olimpiade semifinal melawan Korea Selatan Bang Soo-Hyun pada (30 Juli 1992).

INDOSPORT.COM – Musim Panas Helsinki 1952 di Finlandia menjadi saksi saat Indonesia untuk kali pertama menunjukkan taring kepada dunia dalam bidang olahraga di ajang Olimpiade. Sejak saat itu, Indonesia selalu rutin mengirimkan wakil pada kasta tertinggi pesta olahraga tersebut.

Tercatat baru dua kali Indonesia absen dari Olimpiade. Pertama terjadi pada Olimpiade Tokyo 1964 karena Indonesia kena skors yang disebabkan oleh terbentuknya The Games of the New Emerging Forces (GANEFO), pesta olahraga tandingan Olimpiade yang dinisiasi Presiden Indonesia kala itu, Soekarno.

Serta pada Olimpiade Moskow 1980 karena Indonesia ikut berpartisipasi dalam pemboikotan yang merupakan protes atas kejadian invasi Uni Soviet terhadap Afghanistan pada 1979.

Selama 58 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil mengumpulkan total 32 medali, yang terdiri dari 7 medali emas, 13 perak, dan 12 perunggu. Bulutangkis menjadi ladang prestasi Indonesia, karena merupakan cabor satu-satunya yang meraih medali emas dan penyumbang medali terbanyak untuk Tanah Air.

Bulutangkis mengumpulkan 7 medali emas, 13 perak, dan 12 perunggu. Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti dan Alan Budikusuma, merupakan putri dan putra bangsa pertama yang meraih emas Olimpiade dan mampu mengumandangkan lagu “Indonesia Raya” di hadapan dunia pada Olimpiade Barcelona 1992.

Momen istimewa ini dijadikan film layar lebar dengan judul Susi Susanti Love All yang dirilis pada 2019 dan diperankan oleh Laura Basuki dan Dion Wiyoko.

Cabor lainnya yang menyumbang medali untuk Indonesia adalah angkat besi dengan 12 medali, yakni 6 medali perak dan 6 perunggu. Lalu cabang panahan dengan 1 medali yang menjadi pembuka pintu untuk Indonesia naik podium di Olimpiade.

Tim beregu putri panahan berhasil mempersembahkan medali perak untuk Indonesia pada gelaran Olimpiade Seoul 1988. Atlet yang mencetak sejarah besar ini adalah Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani, yang merupakan anak didik dari Robin Hood Indonesia, Donald Pandiangan.

Seperti Susy dan Alan, momen brilian ini diangkat menjadi sebuah film bertajuk 3 Srikandi yang diperankan oleh Reza Rahadian, Tara Basro, Chelsea Islan, dan Bunga Citra Lestari, dan dirilis pada 2016.