Pebulutangkis Muda Mulai Bahaya, Presiden BAM Beri Pesan ke Hendrawan dan Flandy Limpele

Rabu, 10 Maret 2021 00:17 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© bwfworldtour.bwfbadminton
Presiden BAM tak ketinggalan juga memberikan peringatan untuk dua pelatih Indonesia yakni Hendrawan dan Flandy Limpele yang melatih tim bulutangkis Malaysia. Copyright: © bwfworldtour.bwfbadminton
Presiden BAM tak ketinggalan juga memberikan peringatan untuk dua pelatih Indonesia yakni Hendrawan dan Flandy Limpele yang melatih tim bulutangkis Malaysia.

INDOSPORT.COM - Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) kini mengusung para pemain muda mereka untuk terus meraih prestasi di turnamen bergengsi. Presiden BAM tak ketinggalan juga memberikan peringatan untuk dua pelatih Indonesia yakni Hendrawan dan Flandy Limpele yang melatih tim bulutangkis Malaysia.

Presiden BAM, Tan Sri Mohamad Norza Zakaria, mengatakan perombakan susunan pemain nasional setelah tiga turnamen yang digelar di Thailand awal tahun ini sedikit banyak menunjukkan bahwa para pemain muda mampu tampil baik terutama menjelang Olimpiade Paris 2024.

"Bagi saya, apapun pendekatan kami ... pertama dan terpenting, kami telah berhasil menyoroti para pemain cadangan kami, itu fakta," kata Norza, yang juga Presiden Dewan Olimpiade Malaysia (MOC), seperti dilansir dari Berita Harian.

“Jika Anda melihat SEA Games Filipina 2019, kami membuat sejarah karena kami memenangkan tiga medali emas dalam 40 tahun. Kami memiliki Lee Zii Jia, Aaron Chia-Soh Wooi Yik, S Kisona pada saat itu," tambahnya.

“Jadi, proses untuk memberikan kesempatan para pemain cadangan sudah ada dan sekali di (turnamen) Thailand - setelah kami mengevaluasi kembali kinerja para pemain tidak hanya karena penampilan mereka di Thailand tetapi evaluasi ulang telah dilakukan. karena yang paling penting karena Olimpiade dimundurkan setahun, jadi kami punya waktu yang singkat, hanya tiga tahun sebelum Paris 2024.

“Karena itu, tim muda ini perlu segera direstrukturisasi. Saat dilakukan restrukturisasi, sudah dihasilkan dua sumber yang pertama adalah independen yang profesional dan BAM yang merupakan tim muda.

Menurut Presiden BAM, masih ada ketidakkonsistenan pemain muda Malaysia saat berlaga di ajang internasional. Hal tersebut terlihat dari ajang Swiss Open lalu yang diikuti oleh pemain muda asal Negeri Jiran.

“Bagaimanapun, kami tidak ingin menyalahkan mereka, mereka perlu belajar dengan cepat, Lee Zii Jia perlu kembali ke grup 10 teratas, Aaron-Wooi Yik perlu menembus grup lima besar dunia. Mereka perlu meningkatkan prestasi dengan cepat dan kami ingin pemain muda ini lebih cepat ke depan.

"Baru-baru ini kami mempromosikan pemain junior menjadi senior. Jadi, kami berharap fans bisa memberikan kesempatan kepada para pemain muda ini, jangan menekan mereka karena ini adalah masa depan kami dan ini merupakan investasi untuk masa depan."