Ditendang dari Skuat Olimpiade Tokyo, Pebulutangkis Inggris Buka Suara

Selasa, 6 Juli 2021 12:57 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Shi Tang/Getty Images
Marcus Ellis dan Chris Langridge Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Marcus Ellis dan Chris Langridge

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis Inggris, Chris Langridge, akhirnya angkat bicara setelah dirinya tak dimasukkan ke skuat negaranya untuk Olimpiade Tokyo 2020 padahal dirinya terkualifikasi.

Baru-baru ini Asosiasi Bulutangkis Inggris, pada hari Senin (28/06/21) kemarin mengeluarkan keputusan kontroversial terkait dengan pemilihan pemain yang akan bertanding ke Olimpiade Tokyo 2020.

Badminton England diketahui telah memutuskan akan mengirimkan tujuh wakilnya di Olimpiade Tokyo 2020, namun tidak memasukkan pasangan ganda putra nomor satunya atau peringkat ke-19 dunia, Marcus Ellis/Chris Langridge.

Inggris malah mengandalkan kekuatan pasangan muda, yakni Ben Lane/Sean Vendy yang berada di peringkat ke-25 dalam urutan Race to Tokyo, atau sebagai ganda putra peringkat kedua di negaranya.

Keputusan Federasi Badmintin Inggris tentu tetap dianggap kontroversial karena pencapaian Marcus Ellis/Chris Langridge juga lebih baik dan lebih layak tampil di Olimpiade Tokyo 2020 ketimbang Ben Lane/Sean Vendy.

Hal ini rupanya juga menjadi hal yang amat disayangkan bagi Chris Langridge mengingat dirinya dan Marcus Ellis sudah dinyatakan terkualifikasi ke Olimpiade Tokyo.

Melalui laman Instagram-nya, pemenang medali perunggu Olimpiade Rio itu menyampaikan uneg-unegnya terkait sistem pemilihan atlet yang akan ke Olimpiade oleh federasi bulutangkis di negaranya.

“Pada 7 Juni 2021 adalah hari di mana saya mengetahui saya tidak terpilih untuk Olimpiade.Saya menggunakan kata ‘tidak terpilih’  karena saya dan Marcus Ellis merupakan satu-satunya pasangan (ganda putra) dari tim Inggris yang terkualifikasi ke Olimpiade,” tulis Langridge.

Di dalam tulisannya yang cukup panjang, Langridge juga menggambarkan betapa buruknya lingkungan di federasi negaranya. Dia belum pernah dilatih dan tidak pernah dianggap pemain papan atas, bahkan setelah meraih beberapa prestasi.

“Saya dicoret dari program bulutangkis lebih awal tanggal 20 Juni dengan tanpa penjelasan, sementara pemain lain dengan hasil yang sama dengan saya masih dibiayai sepenuhnya,” lanjut Langridge.

Langridge lantas mengingatkan saat dia meraih medali perunggu  di Olimpiade Rio 2016 silam adalah pencapaian terbesarnya karena saat itu dia juga tidak dibiayai oleh federasi.