Tersingkir dari Olimpiade, Nozomi Okuhara Bongkar Skill Ciamik Tunggal Putri China

Jumat, 30 Juli 2021 14:54 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Pebulutangkis asal Jepang, Nozomi Okuhara. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Pebulutangkis asal Jepang, Nozomi Okuhara.

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara, membongkar skill ciamik yang dimiliki oleh He Bingjiao di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020.

Sempat unggul 21-13 di gim pertama, Nozomi Okuhara justru takluk dengan skor 13-21, 14-21 pada dua gim berikutnya. Tersingkirnya Okuhara sontak membuat publik terkejut.

Pasalnya, ia masuk dalam daftar pebulutangkis unggulan yang menempati ranking tiga dunia. Kegagalan yang dialami Okuhara juga melengkapi rapor buruk wakil Jepang dalam Olimpiade yang berlangsung di rumah sendiri.

Selain Okuhara, pebulutangkis andalan Jepang lainnya yakni Kento Momota, Fukushima/Hirota, Kanta Tsuneyama, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara juga mengalami nasib serupa.

Nozomi Okuhara pun mengakui cukup kewalahan saat melawan He Bingjiao. Ia mengatakan bahwa tunggal putri China itu punya skill ciamik yang membuatnya kesulitan.

"Saya pikir kekalahan besar hari ini adalah karena saya tidak bisa mengatasi tembakan dari lawan. Padahal awalnya saya yakin secara fisik saya lebih unggul,

"Tetapi dia punya kemampuan hebat dalam hal tembakan, ritme, dan kecepatan," ujar Nozomi Okuhara dilansir dari Badminton Spirit.

"Selain strategi, faktor angin juga berpengaruh. Namun, saya pikir saya telah banyak berkembang dalam hal permainan selama lima tahun terakhir. Hasilnya tidak sebagus Rio, tapi saya rasa sudah melakukan yang terbaik," sambungnya lagi.

Nozomi Okuhara tidak bisa menepis rasa kecewa dalam hatinya. Akan tetapi, ia tetap berbesar hati mengakui kehebatan He He Bingjiao di Olimpiade Tokyo 2020.

Selanjutnya ia akan terus mengasah kemampuannya agar kekalahan menyakitkan tidak terjadi lagi.