Cocoklogi Chen Long-Axelsen: Anthony Ginting Bakal Raih Emas di Olimpiade 2024

Selasa, 3 Agustus 2021 22:08 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor:
© NOC Indonesia
Aksi Anthony Ginting saat berhadapan dengan Anders Antonsen dalam pertandingan perempat final tunggal putra Olimpiade 2020, Sabtu (31/7/21). Copyright: © NOC Indonesia
Aksi Anthony Ginting saat berhadapan dengan Anders Antonsen dalam pertandingan perempat final tunggal putra Olimpiade 2020, Sabtu (31/7/21).

INDOSPORT.COMAnthony Sinisuka Ginting diprediksi bakal meraih medali emas di pergelaran Olimpiade 2024 yang bakal digelar di Paris, Prancis.

Prediksi tersebut bukan sembarang prediksi. Namun, prediksi tersebut hadir lewat serangkaian siklus yang telah dialami oleh Chen Long serta Viktor Axelsen.

Ginting yang di pergelaran Olimpiade 2020 ini sukses menyumbangkan medali perunggu dari cabang olahraga (cabor) bulutangkis sektor tunggal putra diyakini bakal naik kelas di Olimpiade 2024 mendatang.

Di Olimpiade 2024 yang secara resmi bernama Games of the XXXIII Olympiad itu, Ginting diyakini bakal mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.

Berbekal siklus yang pernah dialami oleh Chen Long dan Viktor Axelsen, Ginting diyakini bakal bernasib tak jauh berbeda dengan dua pemegang medali emas Olimpiade tersebut.

Chen Long seperti diketahui harus meraih medali perunggu di Olimpiade 2012 London yang menjadi Olimpiade debutnya.

Empat tahun berselang, di Rio de Janiero pada pergelaran Olimpiade 2016, Chen Long sukses menyumbangkan medali emas untuk China.

Sementara Axelsen diketahui harus meraih medali perunggu di Olimpiade 2016 Rio yang menjadi Olimpiade debutnya.

Lantas empat tahun kemudian, di Olimpiade 2020 Tokyo, Axelsen sukses mengandaskan perlawanan Chen Long untuk memenuhi siklus peraih medali emas.

Nah, di Olimpiade 2020 Tokyo ini Ginting diketahui sukses membawa pulang perunggu. Maka empat tahun kemudian pebulutangkis kelahiran Cimahi itu bisa ditebak akan mendapatkan medali apa?

Pertanyaan yang bisa saja sudah terjawab lewat siklus yang telah lebih dulu dialami oleh Chen Long dan Viktor Axelsen di atas.