Indonesia Tatap Piala Sudirman, Debby Susanto Ungkap ‘Prediksi’ Tak Terduga

Kamis, 19 Agustus 2021 15:01 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Mantan pemain ganda campuran, Debby Susanto, mengungkapkan prediksi yang terduga menjelang kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman yang akan dijalani Indonesia.

Piala Sudirman akan menjadi turnamen besar berikutnya yang diselenggarakan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah Olimpiade Tokyo 2020.

Sempat ditangguhkan setahun karena pandemi COVID-19, turnamen kejuaraan beregu campuran ini sedianya akan digelar di Vaanta, Finlandia pada 26 September hingga 5 Oktober 2021 mendatang.

Pada ajang ini, Indonesia masuk dalam pot ketiga, yakni unggulan kelima hingga sembilan dengan pembagian grup baru akan ditentukan pada undian yang akan digelar pada 25 Agustus mendatang.

Lewat Instagram Story, Debby Susanto mendapatkan pertanyaan dari salah satu penggemarnya mengenai prediksi apakah Indonesia bisa juara di Piala Sudirman ini atau tidak.

Alih-alih membeberkan prediksi pribadinya, mantan rekan tandem Praveen Jordan ini justru berdoa agar Piala Sudirman tidak ditunda lagi dan bisa berjalan sesuai jadwal.

“Doanya kita ganti dulu, bukan semoga Indonesia juara tapi semoga Sudirman Cup nggak cancel (dibatalkan),” tulis Debby Susanto.

© Instagram/debbysusanto
Indonesia Fokus ke Piala Sudirman, Debby Susanto Ungkap Prediksi Tak Terduga Copyright: Instagram/debbysusantoIndonesia Fokus ke Piala Sudirman, Debby Susanto Ungkap Prediksi Tak Terduga

Kekawatiran Debby Susanto terkait kepastian Piala Sudirman bakal digelar sesuai rencana ini merujuk pada sejumlah turnamen pasca-Olimpiade Tokyo yang lebih dulu batal seperti Korea Open, Macau Open dan Chinese Taipei Open.

Sejumlah turnamen World Tour kasta ketiga tersebut terpaksa dibatalkan karena pandemi COVID-19 yang mengkhawatirkan di negara tuan rumah serta rumitnya persiapan protokol kesehatan untuk turnamen tersebut.

Apalagi, Finlandia selaku tuan rumah Piala Sudirman saat ini tengah menghadapi lonjakan kasus harian corona varian delta yang cepat menular. Negara ini sebelumnya dianggap sukses di dalam mengatasi pandemi.