Performa Jeblok Usai Jadi Korban Rasisme, Pebulutangkis Malaysia Terpukul?

Rabu, 13 Oktober 2021 15:45 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Penampilan menurun usai menghadapi isu rasis yang diterimanya, Selvaduray Kisona disarankan presiden MIBA untuk fokus memulihkan fisik dan mentalnya. Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Penampilan menurun usai menghadapi isu rasis yang diterimanya, Selvaduray Kisona disarankan presiden MIBA untuk fokus memulihkan fisik dan mentalnya.

INDOSPORT.COM – Penampilan menurun usai menghadapi isu rasisme, Selvaduray Kisona disarankan presiden MIBA untuk fokus memulihkan fisik dan mentalnya.

Melansir Stadium Astro, Presiden Persatuan Bulutangkis India Malaysia (MIBA), Datuk V. Radhakrishnan, menilai bahwa Selvaduray Kisona membutuhkan waktu istirahat yang cukup setelah Piala Uber 2020.

Juara SEA Games 2019 itu tak mampu menampilkan performa terbaik seperti di Piala Sudirman 2021. Dia dinilai Kisona mengalami penurunan performa di Piala Uber 2020.

Diketahui, Selvaduray Kisona dipercaya menjadi tunggal putri utama di tim Piala Uber Malaysia. Namun selama penampilannya di fase grup, dia tidak sekali pun meraih kemenangan.

Menghadapi Denmark pada Sabtu (9/10/21), Kisona dikalahkan 11-21, 7-21 oleh Mia Blichfeldt. Tampil tertekan, dia diistirahatkan kala timnya menghadapi China pada Minggu (10/10/21).

Berharap kepercayaan dirinya pulih, Kisona diturunkan saat Malaysia menghadapi Kanada di laga terakhir penyisihan Grup D pada Senin (11/10/21).

Seharusnya, di atas kertas, Kisona yang berperingkat ke-53 dunia punya peluang untuk mengalahkan tunggal putri peringkat ke-183 dunia itu. Sayangnya, bermain di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kisona kalah 9-21 dan 14-21 atas Talia Ng.

“Anehnya dia kalah dari lawan dari Kanada yang peringkatnya lebih rendah. Setelah performa hebat di SEA Games lalu, tapi apa yang terjadi di Piala Sudirman dan Piala Uber jelas mempengaruhinya,” ucap Datuk V. Radhakrishnan melansir laman Astro Awani.

“Saya pikir, setelah dia pulang, dia perlu memulihkan kondisi mental dan fisik sebelum berpartisipasi di turnamen berikutnya. Dia tidak harus menghentikan perjuangan. Inilah langkah terbaik dari BAM (Asosiasi Bulutangkis Malaysia). Konsisten mengirimkan pemain muda," jelasnya.