Meski Kalah, Putri Kusuma Wardani Puas Sulitkan Langkah Sayaka Takahashi

Rabu, 13 Oktober 2021 17:25 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Yosef Bayu Anangga
© Humas PBSI
Putri Kusuma Wardani mengaku puas dapat memberi perlawanan sengit terhadap kemenangan yang diraih Sayaka Takashi di Piala Uber 2020. Copyright: © Humas PBSI
Putri Kusuma Wardani mengaku puas dapat memberi perlawanan sengit terhadap kemenangan yang diraih Sayaka Takashi di Piala Uber 2020.

INDOSPORT.COM – Putri Kusuma Wardani mengaku puas dapat memberi perlawanan sengit terhadap kemenangan yang diraih Sayaka Takashi di Piala Uber 2020.

Bermain di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Selasa (12/10/21), Putri Kusuma Wardani bermain pada partai ketiga penentuan juara Grup A Piala Uber 2020.

Sayangnya, dalam laga tersebut tunggal putri berusia 20 tahun asal Indonesia itu takluk 14-21, 19-21 atas Sayaka Takahashi. Meski begitu, atas penampilannya, dia mengaku puas.

"Saya puas dengan penampilan kali ini. Walau tidak bisa menyumbangkan angka untuk Indonesia, saya bisa bermain dan memberikan perlawanan keras kepadanya," ujar Putri Kusuma Wardani melansir Antara.

Selain itu, pemain tunggal putri ranking 126 dunia itu juga memuji ketangguhan lawannya yang mampu menguasai lapangan dengan baik.

"Dia pemain senior yang komplet penguasaan di tengah lapangan. Dia bisa bergerak cepat dan selalu bisa mengambil shuttlecock saat masih di atas,” sambungnya.

Namun, kendati merasa cukup puas dengan penampilannya, Putri Kusuma Wardani juga mengevaluasi penampilannya dan menjanjikan untuk giat berlatih lebih keras ke depannya.

“Saya harus belajar dan berlatih lebih keras agar saya tidak ketinggalan saat memukul shuttlecock," kata juara Spain Masters 2021 tersebut.

Merunut jalannya pertandingn, bermain dalam durasi 37 menit, Putri yang sempat memimpin hingga 5-1 pada awal set pertama, gagal mempertahankan keunggulannya sebelum menyerah 14-21.

Putri mengomentari bahwa angkanya yang tersalip cukup banyak di set pertama karena dia ingin terburu-buru mematikan lawan.

"Tadi saat memimpin 5-1 di gim pertama saya terlalu terburu-buru ingin cepat mematikan lawan. Padahal seharusnya tidak begitu. Untuk dapat poin harus dirancang karena lawan juga tidak gampang dimatikan," kata Putri.

Hal yang serupa juga terulang ketika di set kedua. Saat memimpin 16-14, nyatanya Putri  mudah tersalip hingga akhirnya Sayaka membalikkan keadaan.