Mundurnya Jonatan dan Ginting di Denmark Open Jadi Sorotan Media Malaysia

Minggu, 24 Oktober 2021 12:42 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Gettyimages
Pebulutangkis tunggal putra indonesia Anthony Sinisuka Ginting di Piala Thomas. Copyright: © Gettyimages
Pebulutangkis tunggal putra indonesia Anthony Sinisuka Ginting di Piala Thomas.

INDOSPORT.COM – Dua tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, menjadi sorotan di Malaysia setelah memutuskan mundur di tengah pertandingan Denmark Open 2021 karena cedera.

Media asal Malaysia, The Star, pada hari Minggu (24/10/21) mengupas satu masalah pelik yang terjadi selama gelaran Denmark Open 2021. Yakni, mundurnya sejumlah pebulutangkis papan akibat cedera.

Dua di antaranya adalah pebulutangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, yang sebelumnya berhasil membawa pulang Piala Thomas 2020 untuk pertama kalinya dalam 19 tahun.

Jojo (sapaan Jonatan) sempat mengeluhkan rasa nyeri di pinggangnya ketika tampil di perempat final Denmark Open menghadapi pebulutangkis no.1 dunia, Kento Momota.

Pemain no. 7 dunia itu kalah di game pembuka 13-21 dan tertinggal 0-15 di game kedua sebelum dia meminta tim medis untuk memeriksa kondisinya dan akhirnya menyatakan retired.

Sebelumnya, Anthony Sinisuka Ginting lebih dulu mundur di babak pembuka Denmark Open setelah tertinggal 1-4 melawan Thomas Rouxel dari Prancis.

Otot pinggang atlet 24 tahun itu mengalami overuse injury. Cedera ini disebabkan oleh penggunaan satu bagian tubuh secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama.  

The Star mencatat bahwa cederanya Jonatan dan Ginting bukanlah hal yang mengherankan mengingat kedua pemain ini sudah bekerja keras sejak Olimpiade Tokyo pada bulan Juli.

Tak sampai dua bulan, Jojo dan Ginting terbang ke Eropa untuk melakoni Piala Sudirman 2021 di Finlandia, Piala Thomas 2020 di Aarus Denmark, dan Denmark Open di Odense.

Cedera dan penampilan yang tampak kelelahan yang ditunjukkan Jojo dan Ginting juga dikomentari oleh legenda bulutangkis Malaysia, Datuk Rashid Sidek.

“Ada begitu banyak turnamen di paruh kedua tahun ini dan ini tidak bisa dihindari,” kata Rashid, melansir dari The Star.