INDOSPORT.COM – Mantan pebulutangkis, Debby Susanto, menanggapi teguran pelatih terhadap kekalahan Praveen Jordan/Melati Daeva di Indonesia Masters 2021.
Diketahui, Debby Susanto merupakan mantan partner Praveen Jordan selama masih berkarier sebagai pebulutangkis. Sejak dipasangkan pada 2014, duet Praveen/Debby pun terbilang moncer hingga meraih peringkat 2 pada 2016.
Sayangnya duet keduanya akhirnya dipecah pada awal 2018. Sejak itu, Debby Susanto sempat dipasangkan dengan beberapa pebulutangkis seperti Rinov Rivaldy dan Ronald Alexander.
Sementara, Praveen Jordan dipasangkan dengan Melati Daeva Oktavianti yang bertahan hingga saat ini sebagai pemain ganda campuran ranking 5 dunia.
Duet Praveen/Melati yang menembus ranking 5 dunia pun seolah melepas dahaga prestasi usai seniornya memutuskan gantung raket, yakni Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad.
Sayangnya, dalam turnamen ke belakang, kritikan sering datang kepada Praveen/Melati yang dinilai memiliki penurunan performa sejak awal 2021.
Bahkan terakhir, pelatih ganda campuran PBSI yakni Nova Widianto memberikan kritikan tajam kepada keduanya yang dinilai tidak ada daya juang usai tersingkir di babak awal Indonesia Masters 2021.
Pada Rabu (17/11/21), Praveen Jordan/Melati Daeva yang tampil sebagai unggulan kedua justru kandas dari wakil India ranking 178 dunia, Druv Kapila/Reddy N.Sikki, dengan skor 11-21, 20-22.
Lantas, beberapa netizen menyerbu akun Instagram Debby Susanto untuk meminta pendapat terkait kritik tajam Nova Widianto kepada mantan partnernya, Praveen Jordan.
“Bagamana pendapat Ci Deby ttg problem PraMel? Apalagi setelah memabca pernyataan coach Nova?” tanya seorang netizen saat sesi tanya jawab di instagram story @debbysusanto pada Kamis (18/11/21).
Komentar Debby Susanto soal Masalah Praveen/Melati yang Dikritik Pelatih PBSIAtas pertanyaan-pertanyaan yang datang kepadanya, Debby Susanto pun memberikan jawaban yang sangat bijak dengan sebuah kalimat bernada netral seperti ini.
“Kalau udah pasangan ganda itu, Tergantung mereka mau apa ngak nya (untuk menang). Punya tujuan yg sama nggak? Komitmen yg sama ngak?” jawab Debby Susanto.
“Karena beda sama tunggal. Ganda itu harus ada kesadaran, komitmen. Dari kedua belah belah pihak.”sambungnya.