Mimpi Pupus di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021, Viktor Axelsen Menyesal

Selasa, 14 Desember 2021 15:02 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Leonhard Foeger
Tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen, mengaku kecewa usai disingkirkan Loh Kean Yew di babak pertama Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021. Copyright: © REUTERS/Leonhard Foeger
Tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen, mengaku kecewa usai disingkirkan Loh Kean Yew di babak pertama Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021.

INDOSPORT.COM –  Tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen, mengaku kecewa usai  disingkirkan Loh Kean Yew di babak pertama Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021.

Sebelumnya, kalender BWF 2021 sepertinya menjadi tahun penuh tinta emas bagi pebulutangkis tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen.

Betapa tidak, ada total tujuh gelar yang berhasil diraihnya, termasuk medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Prestasi itu berhasil membawanya menjadi tunggal putra ranking satu dunia, menggusur Kento Momota.

Dari impresifnya prestasi, Viktor Axelsen menjadi jagoan yang digadang-gadang bisa menyabet medali emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang berlangsung pada 12-19 Desember 2021 tersebut.

Sayangnya, mimpi itu sudah pupus karena langkahnya langsung terhenti di babak pertama oleh tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew.

Bertanding di Carolina Marin Sport Palace Huelva pada Senin (13/12/21), Viktor Axelsen tampil di bawah performa terbaiknya. Dia bahkan kalah dengan skor 21-14, 9-21, 6-21 oleh Loh Kean Yew.

Hasil itu merupakan kekalahan pertama yang diderita Viktor Axelsen dari Loh Kean Yew. Bahkan kendati itu ‘hanya’ kekalahan keempatnya di tahun ini, namun menjadi hasil yang terburuk apabila melihat perbedaan poin di setiap setnya.

Sepanjang 54 menit bermain, Viktor Axelsen tampak tidak nyaman dan mudah membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Sebaliknya, Loh Kean Yew berhasil memanfaatkan hal itu untuk terus memberikan tekanan pada Viktor Axelsen.

Tak main-main, efeknya, Viktor Axelsen tak diberi kesempatan untuk meraup banyak poin hingga terciptalah skor akhir pertandingan yang timpang.