Tatap Swiss Open 2022, Juara All England Bagas/Fikri Diminta Jaga Konsistensi

Selasa, 22 Maret 2022 19:53 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Badminton Photo
Ganda putra Indonesia kampiun All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dapat tugas berat dari pendahulunya saat bersiap menatap ajang Swiss Open 2022. Copyright: © Badminton Photo
Ganda putra Indonesia kampiun All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dapat tugas berat dari pendahulunya saat bersiap menatap ajang Swiss Open 2022.

INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia kampiun All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dapat tugas berat dari pendahulunya saat bersiap menatap ajang Swiss Open 2022.

Seperti diketahui, pasangan muda ganda putra bulutangkis Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, baru saja menorehkan prestasi luar biasa dalam debutnya di All England.

Ganda putra berjulukan Bakri itu langsung meraih gelar juara. Hasil itu diraih setelah Bagas/Fikri mengalahkan seniornya sekaligus unggulan kedua, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dua set gim , 21-19 21-13.

Sukses menjadi juara di salah satu turnamen bulutangkis klasik makin istimewa karena Bagas/Fikri berhasil mengalahkan sejumlah lawan berat di babak sebelumnya.

Di semifinal, mereka menyingkirkan unggulan teratas Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Di perempat final mereka mengandaskan juara dunia asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Sebelumnya, Bagas/Fikri juga lebih dulu menundukkan rekan senegaranya Pramudya Kusumawardana/ Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan ganda Malaysia Ong Yew Sn/Teo Ee Yi.

Pencapaian tak terduga Bagas/Fikri ini sontak membuat dua legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata dan Candra Wijaya, takjub.

Meski demikian, Christian Hadinata dan Candra Wijaya mewanti-wanti bahwa gelar All England ini berarti Bagas/Fikri harus siap menghadapi tekanan besar.

Pasangan muda tersebut bukan lagi mengejar, melainkan mempertahankan apa yang sudah dicapai. Sehingga, aspek berbagai aspek non-teknis pun harus diperhatikan untuk membantu anak-anak muda tersebut.

“Gelar All England bukan gelar sembarangan. Sekarang kita menunggu konsistensi mereka mengatasi tekanan yang besar,” tutur Christian, kepada Republika seperti dikutip laman resmi Djarum Badminton.