BAM Cari Pengganti Flandy Limpele, Legenda Malaysia Langsung Sarankan Kriteria Penting

Kamis, 31 Maret 2022 20:25 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Razif Sidek mengharapkan bahwa pelatih lokal Malaysia diberikan kesempatan besar untuk mengabdikan ilmunya di pelatnas BAM. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Razif Sidek mengharapkan bahwa pelatih lokal Malaysia diberikan kesempatan besar untuk mengabdikan ilmunya di pelatnas BAM.
Saran Penting Razif Sidek

Catatan penting lainnya, Razif Sidek tidak mempermasalahkan, apakah pengganti Flandy Limpele nantinya berasal dari Malaysia ataupun dari luar negeri.

“Menurut saya, tidak masalah jika BAM ingin menunjuk pelatih ganda putra ini dari kalangan lokal atau luar. Yang penting, pelatih harus memahami budaya bulutangkis negara kita,” kata Razif Sidek melansir Sinar Harian.

“Tidak masalah, apakah pelatihnya bagus dalam hal apapun, jika dia tidak memahami budaya yang kami mainkan, kualitas pemain yang kami miliki saat ini, saya pikir pada akhirnya kami akan kalah,” sambungnya.

Sementara itu, Razif Sidek juga menyarankan agar BAM menunjuk asisten pelatih dari kalangan lokal seandainya masih ingin mendatangkan pelatih dari luar negeri.

Dalam penjelasannya, aksi tersebut dipandang dapat membantu lebih banyak lagi lahirnya talenta-talenta baru di bidang kepelatihan, sehingga mampu membantu perkembangan bulutangkis Malaysia.

“Karena dari apa yang saya lihat saat ini, kami sebenarnya tidak kekurangan pelatih lokal, hanya saja mereka tidak diberi banyak ekposur,” ungkap Razif Sidek.

“Jadi saya sarankan, jika BAM ingin merekrut pelatih kepala dari luar, mereka harus memastikan bahwa asisten itu dibutuhkan di antara penduduk setempat.”

“Sehingga mereka bisa belajar dan mendapatkan lebih banyak pengetahuan (tentang pelatihan bulutangkis),” sambung Razif Sidek.

Lebih lanjut, dengan hengkangnya Flandy Limpele, Razif Sidek mengharapkan jika itu bisa menjadi peluang bagi pelatih lokal Malaysia untuk mengabdikan ilmunya di pelatnas BAM.

“Karena jika (pelatih lokal) tidak diberi ekspos, kami akan selalu bergantung pada energy luar, padahal kami memiliki mantan pemain yang mampu bersinar di bidang pelatihan,” pungkasnya.