Media Amerika Serikat Sebut Tim Putra India Bertemu 'Raksasa' di Final Piala Thomas

Minggu, 15 Mei 2022 13:20 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Prio Hari Kristanto
© Visual China Group via Getty Images
Resmi ditunda, mungkinkah Indonesia kembali puasa gelar Thomas Cup selama 18 tahun. Copyright: © Visual China Group via Getty Images
Resmi ditunda, mungkinkah Indonesia kembali puasa gelar Thomas Cup selama 18 tahun.
Indonesia 'Raksasa' di Piala Thomas

Media yang berbasis di Amerika Serikat, ESPN, memberikan label Indonesia sebagai 'raksasa' dalam ajang Piala Thomas tahun ini. Hal ini tentu berhubungan dengan sejarah panjang Indonesia di ajang ini.

Dalam laporanya, bahkan mereka dengan gambang menyebut bahwa India merupakan underdog di perhelatan ini. Bukan tanpa sebab, karena mereka berhasil membuat kejutan di babak perempat final dan semifinal.

Partai Final India hari ini bahkan yang pertama bagi mereka sejak pertama turnamen ini dilangsungkan pada 73 tahun lalu. Tak heran jika tim putra mereka saat ini digadang-gadang sebagai generasi emasnya.

India belum pernah tercatat dalam sejarah final Thomas Cup. Namun demikian pemain tunggal putra India pernah mencuat dalam sejarah perbulutangkisan berkat nama Prakash Padukone, juara All England 1980.

Ketika itu Prakash Padukone mengalahkan salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Liem Swie King, di final. Prakash adalah satu-satunya pemain India yang pernah memenangi All England.

Torehan tersebut tentu tak sebanding dengan apa yang telah dilakukan pebulutangis Indonesia dari generasi ke generasi baik di sektor individu maupun sektor grup, Indonesia merupakan Raja di olahraga ini.

Bahkan di ajang Piala Thomas, tim putra Indonesia merupakan juara bertahan setelah mengatasi China dua tahun lalu di Denmark. Selain itu 'sejarah' juga sangat berpihak ke Negeri Seribu Pulau Ini.

Setidaknya Indonesia telah mengumpulkan 14 gelar juara Piala Thomas dalam 73 tahun ajang klasik ini dilangsungkan. Selain itu, tim Indonesia saat ini juga diisi dengan pemain-pemain terbaik yang ada.

Secara realistis Indonesia tentu menjadi unggulan terdepan yang diprediksi akan meraih gelar kedua mereka dalam empat tahun terakhir. Namun, faktor 'sejarah' India juga jadi bahan pertimbangan lain.

India datang dengan kekuatan penuh, mereka tentu tak akan melewatkan kesempatan menuliskan 'sejarah' kedua di ajang ini. Dengan generasi emas mereka, India dipastikan akan memberikan perlawanan sengit.