Gagal Total di Piala Thomas 2022, Media Malaysia Desak BAM Rombak Formasi Pelatih

Selasa, 17 Mei 2022 16:55 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Naomi Baker/Getty Images
Kegagalan Malaysia di ajang Piala Thomas 2022 pun membuat media lokal menilai bahwa perlu adanya perombakan besar-besar di susunan pelatih tunggal. Copyright: © Naomi Baker/Getty Images
Kegagalan Malaysia di ajang Piala Thomas 2022 pun membuat media lokal menilai bahwa perlu adanya perombakan besar-besar di susunan pelatih tunggal.

INDOSPORT.COM – Kegagalan Malaysia di ajang Piala Thomas 2022 pun membuat media lokal menilai bahwa perlu adanya perombakan besar-besar di susunan pelatih tunggal.

Sebagai diketahui, tim putra Malaysia tersingkir usai menelan kekalahan tipis 2-3 atas tim bulutangkis India di perempat final, Kamis (12/05/22).

Kekalahan tersebut tentunya cukup menyakitkan, apalagi Malaysia datang dengan ambisi besar untuk merebut trofi Piala Thomas 2022.

Hal ini pun membuat media Malaysia, BHarian, menyoroti kegagalan tersebut melalui artikel berjudul “Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) perlu merombak susunan pelatih individu”.

Media Malaysia menilai bahwa BAM harus mengambil di sektor pemain tunggal jika memang serius ingin mengangkat trofi ajang supermasi tersebut.

“BAM perlu mengambil keputusan drastis untuk mempercepat peningkatan performa para pemain tunggal putra Tanah Air jika memang benar-benar serius untuk kembali mengangkat trofi Piala Thomas,” tulis pernyataan BHarian.

Maka dari itu, BHarian menilai BAM perlu segera merombak susunan staf kepelatihan, dengan perlu mendatangkan pelatih yang diyakini mampu membentuk pemain nasional dengan 'mentalitas juara'.

Apalagi BAM masih mengandalkan pelatih yang sudah 13 tahun membela timnas tanpa prestasi membanggakan bisa dianggap absurd. Di sisi lain, mungkin sang pelatih juga sudah kehabisan ide untuk membantu lini pemain nasional saat ini.

Oleh karena itu, napas baru perlu disuntikkan untuk memungkinkan pemain menerima pendekatan pelatihan yang lebih segar untuk mempercepat proses peningkatan kinerja mereka.

Apakah pelatih lokal atau asing, terserah kebijaksanaan BAM untuk memutuskan tetapi yang paling penting perubahan harus dilakukan.