Update Kondisi 3 Pebulu Tangkis Indonesia yang Cedera: Praveen Cedera Pinggang, Yeremia Absen Panjang

Minggu, 19 Juni 2022 13:00 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Prio Hari Kristanto
© badminton.ina
Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti Copyright: © badminton.ina
Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti
Kondisi Marcus Gideon dan Praveen Jordan

Marcus Fernaldi Gideon

Marcus Fernaldi Gideon sempat mengalami cedera berupa tulang tumbuh di pergelangan kaki kanan dan kirinya. Tulang kecil ini mengganggu penampilan Marcus di beberapa turnamen sebelumnya.

Selain itu otot perut Marcus juga mengalami robek dan terdapat benjolan berisikan darah, sehingga pasangan Kevin Sanjaya ini tak bisa tampil dengan sempurna seperti biasanya.

Berdasarkan analisis dan diskusi dengan dokter PBSI, dr. Nicolaas C. Budhiparama, Marcus Gideon disarankan untuk menjalani operasi.

Ganda putra peringkat 1 dunia itu kemudian bertolak ke Portugal untuk menjalani operasi dengan Prof Niek van Dijk, ahli bedah orthopedi yang sudah banyak menangani atlet papan atas, seperti Christiano Ronaldo, Lionel Messi dll.

Tak membutuhkan waktu lama, ayah dua anak itu kembali ke Indonesia untuk rehat sekaligus menjalani masa pemulihan.

Marcus sebenarnya sudah memasuki masa pemulihan setelah operasi yang dilakukan pada April 2022 lalu. Namun penampilannya bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo masih belum bisa kembali normal.

Beberapa kali diakui Marcus, kakinya terasa sakit saat bertanding di lapangan. Meski begitu ia mengatakan rasa sakitnya berangsur hilang dan kondisi kakinya sudah 80 persen pulih.

Praveen Jordan

Praveen Jordan yang juga ganda campuran naungan PB Djarum itu secara mengejutkan memutuskan mundur di babak dua Indonesia Open 2022.

Bukan tanpa alasan, keputusan ini dibuat setelah cedera pinggang kambuhan yang dialami Praveen. Dalam bahasa medis, kondisi cedera yang dialami Praveen disebut dengan low back pain HNP L5-S1.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya cedera ini, di antaranya gerakan-gerakan yang salah, tekanan karena berat badan yang meningkat, hingga gerakan mendadak yang terlalu cepat yang tidak disadari, sehingga menekan pada syaraf.

Untuk mengatasi cedera tersebut, dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan, berenang, penguatan kondisi otot, atau menggunakan alat bantu korset saat di lapangan.

Dalam kondisi ringan, cedera ini bisa sembuh dengan terapi, namun jika semakin parah dapat dilakukan operasi. Waktu pemulihan cedera ini tidak bisa ditentukan, bergantung kondisi fisik penderita cedera tersebut.