Merantau Lama, Perjuangan Pebulutangkis Bhutan Demi Jadi The Next Lee Chong Wei

Kamis, 22 September 2022 12:08 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Mari simak perjuangan Anish Gurung, pengidola Lee Chong Wei asal Bhutan yang kini sedang merantau demi bisa mengembara ilmu bulutangkis untuk negara tercinta. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Mari simak perjuangan Anish Gurung, pengidola Lee Chong Wei asal Bhutan yang kini sedang merantau demi bisa mengembara ilmu bulutangkis untuk negara tercinta.

INDOSPORT.COM - Mari mengenal kisah Anish Gurung, pengidola Lee Chong Wei asal Bhutan yang kini sedang merantau demi bisa mengembara ilmu bulutangkis untuk negara tercinta.

Tak bisa dipungkiri, saat ini bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang paling terkenal di dunia. Setiap atletnya punya daya juang tinggi untuk bisa memenangkan turnamen demi turnamen.

Maka tak heran jika dari waktu ke waktu, kekuatan bulutangkis sudah mulai merata, di mana negara-negara kuda hitam sudah muncul menetaskan para bintang baru.

Salah satunya adalah Bhutan, sebuah negara di Asia Selatan yang memiliki sederet pemain potensial seperti karma Chendru (1159) hingga Anish Gurung (1159).

Para pemain Bhutan tersebut bahkan rela menerjang keterbatasan demi bisa mengembara ilmu bulutangkis, termasuk jika harus merantau ke negara tetangga.

Hal itu sebagaimana yang dilakukan oleh pebulutangkis berusia 22 tahun, Anish Gurung. Melansir Kuensel Online, karena terbatasnya fasilitas dan sparring partner, Anish Bhutan kini sedang berada di Thailand.

Sejak 21 Agustus 2022 lalu, Anish Bhutan mengembara ke Thailand untuk setahun ke depan  demi menjajaki pelatihan di Ponsana Badminton Academy Thailand.

Pengidola Lee Chong Wei itu merantau dari Bhutan ke Thailand tak lama setelah menyelesaikan pendidikannya Akademi Ugyen di Punakha.

Berlatih bulutangkis dari orang tuaya, Anish Gurung merasa bersyukur bisa berkesempatan untuk mengembara ilmu di Thailand.

“Pelatihan cukup intens di sini dibandingkan dengan Bhutan. Fasilitasnya lebih baik dan bimbingannya luar biasa,” ucap Anish Gurung.