Rahmat/Pramudya Baru Debut Langsung Raih Gelar, Indonesia Juara Umum di Malang IIC 2022

Minggu, 16 Oktober 2022 20:56 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
© PBSI
Ganda putra Indonesia, Rahmat Hidayat/Pramudya Kusumawardana di Indonesia International Challenge 2022. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Ganda putra Indonesia, Rahmat Hidayat/Pramudya Kusumawardana di Indonesia International Challenge 2022. (Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM – Indonesia sukses menjadi menjadi juara umum usai debutan anyar ganda putra, Rahmat Hidayat/Pramudya Kusumawardana berhasil raih gelar juara di Malang Indonesia International Challenge (IIC) 2022.

Ajang bulutangkis bertajuk Malang Indonesia International Challenge 2022 telah sukses digelar usai menyelesaikan partai final hari ini, Minggu (16/10/22).

Indonesia sendiri mengirimkan tiga wakilnya di partai final, yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran), Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto (ganda putri), dan Rahmat Hidayat/Pramudya Kusumawardana (ganda putra).

Ketiga wakil Indonesia semuanya berhasil membawa pulang gelar juara di babak final yang berlangsung di GOR Platinum, Malang, Jawa Timur.

Salah satunya ialah debutan ganda putra Indonesia, Rahmat Hidayat/Pramudya Kusumawardana. Meski menjadi pasangan baru, namun Rahmat/Pramudya mampu membuktikan diri bahwa mereka layak disebut sebagai pemain unggulan.

Sebab, Rahmat/Pramudya sukses mengalahkan wakil Jepang, Hiroki Okamura/Masayuki Onodera lewat rubber games dengan skor 23-21, 16-21, 21-15 dalam tempo 1 jam 5 menit.

Sebelum berhasil meraih gelar, unggulan kelima itu mengaku sempat tertekan di gim kedua melawan wakil Negeri Matahari Terbit.

Beruntung dengan strategi tepat dengan memaksakan lawan untuk bermain di depan net, Rahmat/Pramudya mampu berbalik unggul dan meraih kemenangan di Malang IIC 2022.

"Kami bermain seperti kemarin dengan banyak menaruh bola di depan net. Lawan hari ini sangat tangguh mengingat mereka sering tampil di level Asia. Kami sempat kesulitan untuk memecah konsentrasi mereka," kata Pramudya kepada Tim Humas dan Media PBSI.

"Kami bermain cepat di gim pertama, pada gim kedua kami terpancing permainan lawan. Di gim ketiga kami tidak ingin mengulangi kesalahan di gim berikutnya dengan tampil menekan dan bermain cepat," tambahnya.