Kalah Dramatis dari Chinese Taipei, Indonesia Gagal Pertahankan Piala Suhandinata

Sabtu, 22 Oktober 2022 08:31 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Tim bulutangkis Indonesia gagal pertahankan gelar juara Piala Suhandinata usai kalah menyakitkan pada laga semifinal melawan Chinese Taipei, Jumat (21/10/22). Copyright: © PBSI
Tim bulutangkis Indonesia gagal pertahankan gelar juara Piala Suhandinata usai kalah menyakitkan pada laga semifinal melawan Chinese Taipei, Jumat (21/10/22).

INDOSPORT.COM – Tim bulutangkis Indonesia gagal pertahankan gelar juara Piala Suhandinata usai kalah menyakitkan pada laga semifinal melawan Chinese Taipei, Jumat (21/10/22).

Piala Suhandinata merupakan turnamen beregu campuran yang menjadi bagian dari rangkaian kejuaraan dunia bulutangkis junior 2022.

Piala Suhandinata berlangsung pada 17-23 Oktober 2022 di Santander, Spanyol. Usai menumbangkan China di perempat final, Indonesia langsung jumpa kuda hitam Chinese Taipei di semifinal.

Berlaga di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Jumat (21/10/22) malam WIB, pada akhirnya tim badminton Indonesia harus mengakui keunggulan Chinese Taipei dengan skor tipis 2-3.

Laga Piala Suhandinata 2022 yang mentas di Palacio de Deportes de Santander, Santander tersebut, langsung berjalan sengit. Indonesia tertinggal 0-2 terlebih dahulu dalam dua partai pertama.

Wakil Indonesia Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (ganda campuran) dan Muhammad Reza Al Fajri (tunggal putra) mengalami kekalahan atas Chiense Taipei.

Indonesia menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dengan kemenangan Mutiara Ayu Puspitasari (tunggal putri) di partai ketiga dan Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah (ganda putra).

"Pastinya tegang saat masuk lapangan. Karena ini pertandingan yang harus kita menangkan. Tapi tadi kita coba percaya sama kemampuan kita, alhamdulillah bisa menang," ucap Putra dalam rilis PBSI.

"Kunci kemenangan hari ini kurang lebih sama dengan kemarin. Kita coba memaksa lawan mengikuti pola permainan kami,” Rayhan menambahkan.

“Kami juga coba konsisten dengan pola no lob menyerang. Tidak boleh tergoda adu power. Power mereka lebih besar," sambung andalan ganda putra Indonesia di Piala Suhandinata itu.