Rehan/Lisa Gagal ke Final French Open, Coach Nova Widianto Soroti Masalah Mental

Senin, 31 Oktober 2022 08:36 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© PBSI
Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, menyoroti masalah mental Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati usai gagal di French Open 2022. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, menyoroti masalah mental Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati usai gagal di French Open 2022. (Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM – Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, menyoroti masalah mental yang dihadapi pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati hingga gagal melaju ke final French Open 2022.

Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati mengubur asa Indonesia menggondol gelar juara usai terhenti di babak semifinal French Open 2022.

Sebagai satu-satunya wakil Merah Putih yang tersisa di 4 besar, Rehan/Lisa harus mengakui keunggulan pasangan Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek.

Bertanding di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Sabtu (29/10/22) malam, Rehan/Lisa mampu tampil apik dan memenangkan set pertama dengan skor 21-17.

Pada gim kedua, Rehan/Lisa masih unggul atas Tabeling/Piek hingga interval berkesudahan 11- 5 Namun, penampilan Rehan/Lisa menurun tajam sesudahnya.

Situasi ini diperparah dengan Lisa mengalami kesakitan pada bahu kanannya. Pemain berusia 22 thaun itu sempat mendapatkan perawatan medis.

Robin/Piek memanfaaatkan momentum ini untuk bangkit dan berhasil mencuri 14 poin beruntun untuk mengunci kemenangan dengan skor 13-21.

Pada gim penentuan, Rehan/Lisa tak mampu keluar dari tekanan Robin/Piek. Alhasil, pasangan Belanda peringkat 9 dunia tersebut menutup pertandingan dengan skor cukup telak, 21-13.

Mencapai semifinal turnamen Super 750 sejatinya menjadi catatan terbaik dalam karier Rehan/Lisa sejauh ini. Namun, Nova Widianto selaku pelatih tampak tak puas dengan itu.

Pelatih PBSI tersebut menekankan mental bermain Rehan/Lisa masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari ketegangan yang dirasakan saat tengah unggul.