Indonesia Gagal Total di French Open, Rionny Mainaky Sebut Satu Hal Ini Jadi Biang Keroknya

Selasa, 1 November 2022 11:27 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© PBSI
Rionny Mainaky, Kabid Bimpres PBSI Copyright: © PBSI
Rionny Mainaky, Kabid Bimpres PBSI

INDOSPORT.COMRionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI menyebutkan alasan yang menjadi biang kerok pebulutangkis Indonesia gagal total di French Open 2022.

Setelah hampir satu bulan libur, para pebulutangkis top dunia kembali beraksi di ajang rangkaian Tur Eropa yakni Denmark Open, French Open dan Hylo Open 2022.

Denmark Open dan French Open 2022 sendiri telah sukses di gelar, sedangkan Hylo Open 2022 baru bergulir pada Selasa (1/11/22) hingga Minggu (6/11/22) pekan ini.

Pada dua turnamen sebelumnya, Indonesia sendiri bisa dibilang gagal meski hanya meraih satu gelar juara saja, yang diraih oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto usai mengalahkan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon di final Denmark Open 2022.

Sementara di French Open 2022, wakil Indonesia hanya mampu mengirim satu wakilnya yang mencapai babak semifinal yakni Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang kalah dari wakil Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek.

Selain itu, sejumlah pemain Indonesia terutama para unggulan malah bertumbangan di babak awal Denmark Open maupun French Open 2022.

Performa dan penampilan wakil Indonesia pun menjadi sorotan, dan tanda tanya di benak netizen mengapa Indonesia belum bisa tampil gacor, dan hanya menggondol satu gelar saja dari ganda putra yang lagi-lagi menjadi tulang punggung.

Hal ini pun membuat Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI akhirnya buka suara soal jebloknya performa wakil Indonesia.

Rionny menyebut kondisi mental skuad Merah Putih menjadi penyebab penurunan performa terutama saat tampil di French Open pada 25-30 Oktober di Paris.

Menurut Rionny Mainaky, kondisi mental wakil Indonesia di French Open 2022 tidak sesolid saat tampil dalam Denmark Open dua pekan sebelumnya.