Kutukan Praveen Jordan: 3 Kali ke Podium Australian Open, Selalu Keok di Tangan China

Senin, 14 November 2022 11:05 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Humas PBSI
Praveen Jordan/Debby Susanto di semifinal Australia Open 2017. Copyright: © Humas PBSI
Praveen Jordan/Debby Susanto di semifinal Australia Open 2017.
Australian Open 2017

Praveen Jordan/Debby Susanto mencoba untuk membalaskan dendam mereka, dan kembali bertanding di Australian Open 2017.

Babak pertama, Praveen/Debby berhasil menjegal ganda terbaik asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino dalam dua set.

Babak kedua dan perempat final, Praveen/Debby semakin mudah untuk menaklukkan pasangan ganda Singapura dan Malaysia.

Demikian pula di babak semifinal, Praveen/Debby hanya perlu dua set untuk melibas ganda Korea, Kim Duk-young/Kim Ha-na.

Namun di partai final, Praveen/Debby harus bertemu musuh bebuyutannya lagi, Zheng Siwei/Chen Qing Chen asal China. Mereka pun kalah dalam pertandingan tiga set.

Australian Open 2019

Pada Australian Open 2018, Praveen Jordan absen, sementara Debby Susanto menjadi partner Ricky Karandasuwardi. Hanya saja, mereka langsung tersingkir di babak kedua.

Sementara di Australian Open 2019, Debby Susanto sudah gantung raket, sementara Praveen Jordan tetap berprestasi dengan pasangan anyar, Melati Daeva Oktavianti.

Praveen/Melati satu per satu memulangkan ganda Jepang, Chinese Taipei, dan sengit melawan Malaysia. Di babak semifinal, ia menjegal Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Namun, susah payah mencapai babak final Australian Open 2019, permainan Praveen/Melati justru tidak sesuai dengan harapan.

Praveen Jordan lagi-lagi kalah dari wakil China, Wang Yilyu/Huang Dong Ping dengan skor 15-21, 8-21. Apakah kutukan dari ganda China benar-benar menghantui Praveen?