Jeblok di Australian Open, Intip Rapor Merah Shesar Hiren Rhustavito Musim 2022

Kamis, 17 November 2022 13:40 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Rapor Merah Shesar Hiren Rhustavito pada tahun 2022. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Rapor Merah Shesar Hiren Rhustavito pada tahun 2022.
Rapor Merah Shesar Hiren Rhustavito

Sebenarnya Shesar Hiren Rhustavito memiliki peluang sangat lebar untuk bisa memutus catatan buruknya pada musim ini dengan mengikuti ajang Australian Open 2022.

Terlebih lawan yang dihadapi adalah Kodai Naraoka. Bukan lawan mudah, tetapi pasti dia punya alasan kuat untuk membalas dendam kekalahan menyakitkan pada babak 16 besar French Open pekan lalu.

Apalagi sebenarnya Shesar Hiren Rhustavito juga memiliki jam terbang lebih banyak ketimbang Kodai Naraoka yang baru menginjak 21 tahun.

Sayangnya, Shesar Hiren Rhustavito cukup kesulitan untuk bisa mengeluarkan permainan terbaiknya di Quay Centre Sydney, venue Australian Open 2022.

Dengan hasil itu, setidaknya Shesar Hiren Rhustavito harus bisa menerima kenyataan jika dikatakan bahwa rapornya pada 2022 tidak lebih baik ketimbang kompatriot sepantarannya di Indonesia.

Sebagai tunggal putra paling senior di pelatnas PBSI, Shesar Hiren Rhustavito, masih kalah dengan pencapaian Chico Aura Dwi Wardoyo dan Jonatan Christie yang empat tahun lebih muda darinya.

Pada tahun 2022, Chico Aura Dwi Wardoyo sudah menggapai gelar juara di Malaysia Masters dan meraih perunggu Kejuaraan Asia Bulutangkis.

Sementara Jonatan Christie yang absen di Australian Open 2022 juga sudah menembus ranking lima BWF berkat raihan gelar juara Swiss Open dan runner-up Korea Open.

Anthony Sinisuka Ginting pada musim ini mampu menorehkan tinta emas dengan raihan dua gelar juara di turnamen bulutangkis Singapore Open dan Hylo Open.

Bahkan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berpeluang menambah gelar juara mereka dengan keikutsertaannya di BWF World Tour Finals.  Dalam hal ini, Shesar Hiren Rhustavito tak bisa meraihnya karena gagal lolos kualifikasi.

Sumber: BWF