In-depth

3 Momen Paling Nyesek di 2022: Termasuk 'Hilangnya' Trofi Piala Thomas Indonesia

Sabtu, 24 Desember 2022 13:05 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Anthony Ginting dan Viktor Axelsen Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Anthony Ginting dan Viktor Axelsen
3. Anthony Ginting KO 6 Kali Lawan Viktor Axelsen

Mungkin tidak ada momen paling nyesek selain kekalahan bertubi-tubi tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dari sang raja dunia, Viktor Axelsen.

Kedua pemain top dunia ini seolah-olah selalu berjodoh. Keduanya kerap dipertemukan di turnamen penting dan ujung-ujungnya, Ginting tersingkir dan tapi Axelsen keluar dari jawara.

Menurut catatan head to head secara keseluruhan, Ginting dan Axelsen sudah bertemu 19 kali sejak pertemuan pertama di Piala Sudirman 2017 lalu.

Saat itu, Ginting yang membela tim Indonesia berhasil menang melawan sang pahlawan Denmark, Axelsen secara rubber set dengan skor 13-21, 21-17, 21014.

Sejak kemenangan itu, Ginting juga mampu menang tiga kali dari tiga pertemuan berturut-turut melawan Axelsen antara tahun 2018 dan 2020.

Namun Axelsen berubah total di tahun 2021 dengan dirinya menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu calon tunggal putra top dunia.

Axelsen bahkan selalu tampil superior  melawan Ginting dalam sembilan pertemuan terakhir, dengan enam di antaranya terjadi di sepanjang 2022.

Pada 2022, Ginting pertama kali bertemu Axelsen di ajang All England 2022. Saat itu, Ginting dikecam habis-habisan kalah kalah dengan skor Afrika 4-21 dan 9-21.

Ginting juga menelan kekalahan beruntun dalam dua turnamen di Indonesia, yakni di Indonesia Open dan Indonesia Masters pada Juni lalu.

Selanjutnya, Ginting masih gagal mengatasi keperkasaa Axelsen di ajang Malaysia Open, Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan terakhir di final BWF World Tour Finals awal Desember ini.

Dari enam kekalahan tersebut, hanya dua kali Ginting mampu memenangkan set pertandingan kontra Axelsen. Tepatnya di ajang Indonesia Open dan Malaysia Open meski berujung kekalahan.

Axelsen bagaikan sebuah batu kryptonite yang sulit dihancurkan Ginting, padahal hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya ketika Ginting bersaing ketat dengan eks nomor 1 dunia Kento Momota.

Kekalahan beruntun ini menjadi PR besar untuk Anthony Ginting, dengan bagaimana caranya bisa mengakhiri mimpi buruk ini di tahun depan.