Bisa 3 Bahasa, PBSI Lempar 'Kode' Calon Pengganti Nova Widianto dari Luar Negeri?

Jumat, 6 Januari 2023 10:45 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© badmintonindonesia.org
PBSI mulai melempar 'kode keras' terkait profil orang-orang yang akan mengisi kekosongan posisi pelatih dan asisten di Pelatnas Bulutangkis tahun 2023. Copyright: © badmintonindonesia.org
PBSI mulai melempar 'kode keras' terkait profil orang-orang yang akan mengisi kekosongan posisi pelatih dan asisten di Pelatnas Bulutangkis tahun 2023.

INDOSPORT.COM - PBSI mulai melempar 'kode keras' terkait profil orang-orang yang akan mengisi kekosongan posisi pelatih dan asisten di Pelatnas Bulutangkis tahun 2023.

Sejauh ini, ada beberapa posisi pelatih yang kosong di Pelatnas, mulai dari tunggal putra, tunggal putri, hingga ganda campuran yang baru ditinggalkan oleh Nova Widianto.

Untuk sektor tunggal putra, sudah cukup lama Irwansyah bekerja seorang diri tanpa asisten yang mendampinginya di lapangan.

Sementara di nomor tunggal putri, kini ada dua pelatih, yaitu Rionny Mainaky dan Herli Djaenudin. Namun, Rionny juga merangkap sebagai Kabid Pembinaan & Prestasi PBSI.

Rionny Mainaky mengatakan untuk tahun 2023, susunan pelatih sudah lengkap, tapi belum bisa diumumkan dalam waktu dekat.

Sebab, menurut Rionny, sosok yang akan mengisi kekosongan kursi pelatih sedang mengurus proses kepindahan dan masih menyelesaikan administrasi yang panjang.

"(Pelatih) sudah ada, kemarin sudah oke semuanya, sudah deal, tapi nama-namanya belum bisa disampaikan ya. Masing-masing sektor sudah lengkap (kepala pelatihnya)."

"Ada yang masih diproses juga, jadi harus kami urus dulu semuanya, harus pindahan semuanya, barang-barang dan lain-lain, terus pindahan keluarga juga," kata Rionny.

Berdasarkan petunjuk dari Rionny Mainaky tersebut, banyak yang menyimpulkan jika calon pelatih anyar Pelatnas PBSI datang dari tempat yang jauh dan harus pindah.

Alhasil, banyak pula yang menduga-duga jika calon pelatih bulutangkis Indonesia datang dari luar negeri. Netizen mulai menuliskan teori mereka di media sosial.