Tembus Final Malaysia Open 2023, Kodai Naraoka Dijuluki 'Robot' Berkat Rekor Anti Durasi

Minggu, 15 Januari 2023 14:06 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Instagram @kodai_.0630
Sukses melejit ke final Malaysia Open 2023 untuk menantang Viktor Axelsen, Kodai Naraoka sampai disebut robot berkat rekor anti durasi di balik keganasannya. Copyright: © Instagram @kodai_.0630
Sukses melejit ke final Malaysia Open 2023 untuk menantang Viktor Axelsen, Kodai Naraoka sampai disebut robot berkat rekor anti durasi di balik keganasannya.

INDOSPORT.COM – Sukses melejit ke final Malaysia Open 2023 untuk menantang Viktor Axelsen, Kodai Naraoka sampai disebut 'robot' berkat rekor anti durasi di balik keganasannya.

Pebulutangkis Jepang, Kodai Naraoka yang saat ini berusia 21 tahun,  membuat kemajuan pesat dalam kariernya sepanjang musim musim 2022.

Pada musim lalu, titisan Kento Momota tersebut sudah menapaki empat final dan sukses merengkuh satu gelar juara di ajang Vietnam Open 2022.

Pencapaiannya yang kerap menyulitkan para pebulutangkis top dunia tersebut, membuat Kodai Naraoka melesat ke peringkat tujuh BWF per Selasa (03/01/23).

Dia secara resmi menggeser status Kento Momota sebaai tunggal putra nomor satu Jepang. Sayangnya, Kodai Naraoka harus mengalami cedera di All Japan Championship 2022 pada 15-30 Desember lalu.

Terpapar cedera lutut kiri dan sendi pinggul tersebut, membuat keikutsertaannya di Malaysia Open 2023 pada 10-15 Januari sempat diragukan.

Namun di tengah keterbatasannya, Kodai Naraoka siapa sangka bisa melesat ke final dengan perjuangan yang tidak mudah.

Bayangkan saja, bermain dengan cedera yang belum sepenuhnya sembuh, Kodai Naraoka bisa mengalahkan pebulutangkis top dari Lee Zii Jia, Ng Tze Yong, Prannoy H.S, hingga Kunlavut Vitidsarn.

Semua pertandingan tiga game dilewati selama satu jam lebih. Teranyar, di semifinal, Kodai Naraoka mengalahkan Kunlavut Vitidsarn dengan skor 21-17, 19-21, 21-17 selama satu jam 53 menit.

Rupanya, Kodai Naraoka memang sudah sering menciptakan rekor anti durasi tiap bertanding yang membuatnya disebut ‘robot’ atau mesin.