Wow! Bikin Kocar-kacir, Matsuyama/Shida Ungkap Kengerian Ganda Putri Indonesia

Rabu, 1 Februari 2023 18:35 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pebulutangkis, Nami Matsuyama/Chiharu Shida ungkap kengerian ganda putri Indonesia yang sering bikin kocar-kacir pemain Jepang. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pebulutangkis, Nami Matsuyama/Chiharu Shida ungkap kengerian ganda putri Indonesia yang sering bikin kocar-kacir pemain Jepang.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis, Nami Matsuyama/Chiharu Shida ungkap kengerian ganda putri Indonesia yang sering bikin kocar-kacir pemain Jepang.

Nami Matsuyama/Chiharu Shida mengungkapkan ganda putri Indonesia yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramdhanti sering membuat kesulitan beberapa pemain Jepang.

Indonesia Masters 2023 telah selesai dihelat pada 29 Januari lalu, sayangnya, beberapa pemain Jepang malah kandas dan tak melaju hingga final.

Tercatat, di partai final hanya ada satu wakil Jepang, yakni di sektor ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang keluar sebagai runner up usai dikalahkan Liu Shengshu/Zhang Shuxian.

Sementara itu, ganda Jepang lainnya, Nami Matsuyama/Chiharu Shida yang berstatus sebagai unggulan satu harus kandas di babak 16 besar dari sang juara Indonesia Masters 2023.

Kendati demikian, Nami Matsuyama/Chiharu Shida mengungkapkan kepada salah satu media Jepang, Badminton Spirit mengenai lawan-lawan yang semakin sulit ke depannya.

Pasangan Jepang ini menyebutkan ganda putri Indonesia dan China sebagai pesaing terkuat karena memiliki permainan reli yang cepat.

“Kami menyukai permainan reli yang rendah dan no lob, tapi saat kami bermain dengan pasangan Indonesia dan China mereka bermain cepat,” tutur Chiharu Shida.

“Sebenarnya itu bagus untuk kami, namun kami terlalu bermain terburu-buru. Dan di Indonesia Masters 2023 kami bermain kurang fokus karena tekanan angin di lapangan juga ikut berpengaruh,” sambungnya.

Sementara itu, Nami Matsuyama/Chiharu Shida memang dikenal sebagai rival Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti karena pola permainan ganda Indonesia memang kurang disukai ganda Jepang.