In-depth

Kisah Heroik Tontowi/Liliyana Raih Medali Emas Olimpiade di Hari Kemerdekaan RI

Kamis, 17 Agustus 2023 17:35 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Kebangkitan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang Heroik di Olimpiade 2016. Copyright: © Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Kebangkitan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang Heroik di Olimpiade 2016.
Kebangkitan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang Heroik

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memang sempat terpuruk sebelum tampil di Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil.

Jika mau dijabarkan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pernah mengalami penurunan performa pada akhir 2014 dan puncaknya sebelum Olimpiade 2016.

Dalam periode tersebut, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sering tersandung oleh rival beratnya dari China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk meraih gelar juara.

Bahkan sebulan sebelum OIimpiade 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus kandas di babak 32 besar Australian Open dari Anders Rasmussen/Maiken Fruergaard (Denmark).

Di ajang Indonesia Open 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga kandas di babak 16 besar dari Kim Astrup,/Line Kjaersfeldt (Denmark).

Performa itu membuat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir digadang-gadang bakal kesulitan untuk menggapai medali Olimpiade 2016.

Namun siapa sangka jika Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat itu bisa menunjukkan kebangkitan yang tepat di Olimpiade 2016.

Sejak babak pertama di Olimpiade 2016, performa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir begitu meyakinkan saat melibas wakil Australia, Robin Middleton/Leanne Choo, 21-7, 21-8.

Keganasan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir semakin tak terbendung di babak kedua kala mereka melibas wakil Thailand, Bodin Isara/Savitree Amitrapai, 21-11, 21-13.

Di babak ketiga, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-15, 21-11.

Di babak perempat final, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gacor mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto, 21-16, 21-11.

Sampai akhirnya ujian berat dihadapi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang bertemu sang rival Zhang Nan/Zhao Yunlei. Sempat diragukan, tetapi siapa sangka Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bisa menang 21-16, 21-15.

Di final kembali dipertemukan dengan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya menemui takdir bisa menggapai medali emas Olimpiade 2016.

Sungguh perjalanan yang pantas dikenang oleh Indonesia yang memiliki pahlawan bulutangkis seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Perjuangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan selalu terkenang setiap kali Indonesia merayakan hari kemerdekaan tiap tanggal 17 Agustus.