In-depth

Apakah Indonesia Kini Harus Belajar Bulutangkis dari India dan Thailand?

Jumat, 6 Oktober 2023 08:55 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Ganda Putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Juara Indonesia Open 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Ganda Putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Juara Indonesia Open 2023. (Foto: PBSI)
India dan Thailand Berkembang Pesat

Seperti diketahui, tim bulutangkis India mulai menunjukkan peningkatan terutama di sektor putra dalam beberapa turnamen terakhir.

Sebut saja seperti ganda putra India yakni Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang berhasil tembus peringkat 3 di ranking BWF, di mana mereka berhasil menyabet 4 gelar juara pada musim 2023. 

Tak hanya itu di Asian Games 2022 kali ini, India satu langkah di depan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto cs dengan menempatkan dua wakil di babak semifinal.

Mereka adalah HS Prannoy di sektor tunggal putra yang akan menghadapi Li Shifeng serta Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang akan melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Sebelumnya, beregu putra India juga mengalahkan Indonesia di final Piala Thomas. 

Selain India, Thailand (yang sudah terkenal dengan kekuatan sektor tunggal putri) ternyata juga menjadi negara yang mulai menunjukkan tren positif di sektor tunggal putra dalam sejumlah turnamen terakhir. 

Yakni Kunlavut Vitidsarn yang berhasil mencetak sejarah menjadi tunggal putra Thailand pertama yang meraih medali emas di Kejuaraan Dunia 2023.

Padahal, Thailand sendiri masih dibilang kalah jauh dari Indonesia di bulutangkis pada beberapa waktu lalu. Kini, mereka berhasil mengungguli skuad PBSI dengan meraih emas di Kejuaraan Dunia.

Hal ini bisa menjadi pembelajaran tersendiri bagi PBSI dan tim Indonesia tentunya dari India dan Thailand yang mulai menunjukkan peningkatan performa.

Salah satu faktor kebangkitan Thailand dan India adalah tak segan untuk merekrut jasa pelatih dari luar untuk meningkatkan kualitas di cabor bulutangkis.

India sendiri paling gencar merekrut pelatih luar seperti Mathias Boe yang menangani ganda putra hingga Mulyo Handoyo yang didapuk melatih sektor tunggal.

Selain itu, kejayaan Kunlavut Vitidsarn meraih gelar juara dunia juga tak lepas dari peran pelatih asing asal Indonesia yakni Agus Dwi Santoso.

Sebelumnya, Thailand juga pernah menggaet Rexy Mainaky sebagai pelatih di sektor ganda. Namun, legenda bulutangkis Indonesia itu memilih tak memperpanjang kontrak dan kini bergabung ke PBSI-nya Malaysia.